IKHLAS IBADAH LILLAHI TA’ALA

BERIBADAH, TAPI TERTOLAK KARENA MEMUTUS SILATURAHIM
إن أعمال بني آدم تعرض كل خميس ليلة الجمعة فلا يقبل عمل قاطع رحم
Sesungguhnya amal ibadah manusia diperlihatkan setiap Hari Kamis Malam Jumat. Maka tidak diterima amal ibadah orang yang memutuskan hubungan silaturrahim“.
(HR. Al-Bukhàrî, _Al-Adabul Mufrad,_ no. 61).

BERAMALLAH WALAU SEDIKIT, TAPI KONTINU.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُمْ آمِرِيْنَ بِالْمَعْرُوْفِ فَاعِلِيْنَ لَهُ نَاهِيْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ تَارِ كِيْنَ لَهُ.
Ya Allah, jadikanlah mereka para penyeru kebaikan yang melaksanakannya, penghalang kemungkaran yang meninggalkannya.

Rasûlullàh _Shallallàhu ‘alaihi wa sallam_ bersabda,
اكْلَفُوا مِنَ الْعَمَلِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ
Bebanilah diri kalian dengan amal sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. Ketahuilah bahwa amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.”
(HR. Abû Dàûd, “Shahîh”, Syaikh Al-Albànî, _Shahîhul Jàmi’_ no. 1228)

KELUARGA BAHAGIA DAN ROMANTIS SELALU MENJAGA SHALAT MALAM
Rasûlullàh _Shallallàhu ‘alaihi wa sallam_ bersabda,
إِذَا اسْتَيْقَظَ الرَّجُلُ مِنَ اللَّيْلِ وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّيَا رَكْعَتَيْنِ كُتِبَا مِنَ الذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ
Apabila seseorang bangun di waktu malam, lalu dia membangunkan istrinya, kemudian keduanya mengerjakan shalat dua raka’at, maka keduanya akan dicatat sebagai pria dan wanita yang banyak berdzikir pada Allah.”
(HR. Ibnu Majah no. 1335)

TETAPLAH SEMANGAT BERIBADAH SEPERTI DI BULAN RAMADHAN
Dari ‘Abdullàh bin ‘Amr bin Al-‘Ash Radhiyallàhu ‘anhumà, Rasûlullàh Shallallàhu ‘alaihi wa sallam berkata padaku,
يَا عَبْدَ اللَّهِ ، لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ ، كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ
“Wahai ‘Abdullàh, janganlah engkau seperti si fulan. Dulu dia biasa mengerjakan shalat malam, namun sekarang dia tidak mengerjakannya lagi”.
(HR. Al-Bukhàrî no. 1152)

TETAPLAH BERIBADAH SETELAH RAMADHAN
بِئْسَ القَوْمُ لاَ يَعْرِفُوْنَ اللهَ حَقًّا إِلاَّ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ
“Alangkah buruknya tingkah mereka; mereka tidak mengenal Allah melainkan hanya di Bulan Ramadhan”. (Ibn Rajab Al-Hambalî, _Lathà’if Al-Ma’àrif,_ 244)

BERDO’A LAH YANG SEMPURNA

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ، وَوَفِّقْهُمْ لِلْعَدْلِ فِيْ رَعَايَاهُمْ وَالرِّفْقِ بِهِمْ وَالاِعْتِنَاءِ بِمَصَالِحِهِمْ وَحَبَّبْهُمْ إِلَى الرَّعِيَّةِ وَحَبِّبِ الرَّعِيَّةَ إِلَيْهِمْ.
Ya Allah, perbaikilah (akhlak) para pemimpin kaum muslimin, bimbinglah mereka dalam menegakkan keadilan, menyayangi, memperhatikan kepentingan rakyat. Tumbuhkan kecintaan rakyat kepada mereka dan kecintaan mereka kepada rakyat.

DOA WAKTU DHUHA … اللهُمَّ إِنَّ الصَّحَاءَ ضَحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بهاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزَلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجُهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا (مُعَسَّرًا) فَيَسِرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهَرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرَبْهُ بِحَقِّ ضَحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allâhumma innad dlaḥâa dlaḥâ’uka, wal bahâa bahâ’uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allâhuma in kâna rizqî fis samâ’i fa anzilhu, wa inkâna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkâna musiran (mu’assaran) fa yassirhu, wa in kâna barâman fa thahhirhu, wa inkâna ba’îdan fa qarribhu, bi haqqi dlaḥâ’ika wa bahâ’ika wa jamâlika wa quwwatika wa qudratika âtinî mâ ataita ‘ibâdakas shâlihîn …. Artinya:
Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, kuasa ini adalah kuasa-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu.Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah. Jika berada di dalam bumi maka keluarkanlah. Jika sukar atau dipersulit (kudapat), mudahkanlah. Jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah. Jika jauh, dekatkanlah. Dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaanMu, datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh.”

ALLAH SELALU MEMBERIKAN YANG TERBAIK.

Ketika Allah memberi padamu.
Maka Dia sesungguhnya sedang memperlihatkan kemurahan-Nya kepadamu.

Ketika Allah menolak permintaanmu
Maka Dia sedang menunjukkan kekuasaan-Nya dan kita ini lemah tanpa-Nya.

Maka bersyukurlah ketika Allah sedang memberi
Dan bersabarlah ketika Allah belum memberi.

Karena dibalik semua ketetapanNya pasti ada hikmah yang terbaik untuk kita.

Allah akan memberimu, jika Dia melihat waktu dan usahamu telah cukup, Yaitu waktu yang tepat di mana saatnya kamu memang pantas menerima dan usahamu telah membuktikan bahwa kamu memang benar-benar bersungguh-sungguh.

Allah akan memintamu bersabar, jika waktunya belum tepat, dan Dia melihat bahwa kamu memang saat ini belum pantas menerimanya dan kamu juga masih harus terus berjuang lagi.

Dan Allah akan menolak, jika kamu menginkan sesuatu yang menurutNya tidak baik, meski itu baik menurutmu, karena Allah Maha tahu manfaat dan mudharatnya apa yang akan terjadi setelahnya.

Sungguh betapa sayangnya Allah kepada hamba-Nya, selalu memberikan yang terbaik kepada kita, namun kitalah yang sering kali salah dalam memahami rahmat dan karunia-Nya.

Maka hendaknya kita jangan mudah berputus asa, dan sebaliknya apapun keadaannya tetaplah bersandar hanya pada Allah.

Karena tak ada pinta dan harap yang terluput, kecuali semua pengabulannya selalu yang terbaik

Meski pun terkadang tak sesuai harapan kita, tapi itulah yang sejatinya yang terbaik untuk kita.

Karena Allah memberi bukan apa yang senantiasa kita inginkan, tapi Allah memberi apa yang senantiasa terbaik untuk kita.

اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِلْعَمَلِ بِكِتَابِكَ وَسُنَّةِ نَبِيِّكَ وَالْحُكْمِ بِشَرِيْعَتِكَ وَإِقَامَةِ حُدُوْدِكَ.

Ya Allah, bimbinglah mereka agar bekerja sesuai kitab-Mu, sunnah Nabi-Mu, memutuskan dengan syari’at-Mu, dan menegakkan hukum-hukum-Mu.

Allah memberi bukan selalu apa yang senantiasa kita inginkan, tapi Allah memberi apa yang senantiasa terbaik untuk kita.

JANGAN PUAS DENGAN AMAL YANG BANYAK
‘Aun bin Abdillàh berkata,
لا تثقن بكثرة العمل فإنك لا تدري يقبل منك أم لا، ولا تأمن ذنوبك فإنك لا تدري هل كفرت عنك أم لا إن عملك مُغيّب عنك كله ) جامع العلوم و الحكم: 1\437 التوبة لابن أبي الدنيا 73)
“Janganlah engkau merasa puas dengan banyaknya amalanmu, karena sesungguhnya engkau tidak tahu amalanmu diterima atau tidak.”
Dan jangan pula engkau merasa aman dari dosadosamu, karena sesungguhnya engkau tidak mengerti apakah dosamu telah diampuni ataukah belum.
Atau jangan-jangan, justru amalanmu seluruhnya telah sirna darimu.”
(Ibn Rajab Al-Hambalî, _Jàmi’ul ‘Ulûm wal Hikàm,_ 1/437).

FOKUS BERIBADAH KEPADA ALLAH TA’ALA AGAR AMAL DITERIMA

اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِإزَالَةِ الْمُنْكَرَاتِ وَإِظْهَارِ الْمَحَاسِنِ وَأَنْوَاعِ الْخَيْرَاتِ.
Ya Allah, tuntunlah mereka untuk memberantas kemungkaran dan menampilkan segala bentuk kebaikan.

Maka hendaknya kita jangan mudah berputus asa, dan sebaliknya apapun keadaannya tetaplah bersandar hanya pada Allah.

Alî Bin Abî Thàlib Radhiyallàhu ‘Anhu berkata,
كونوا لقبول العمل أشد اهتماما منكم بالعمل ألم تسمعوا الله عز و جل يقول : { إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ{
Hendaklah kalian lebih memperhatikan bagaimana agar amalan kalian diterima daripada hanya sekedar beramal.
Tidakkah kalian pernah menyimak Firman Allah Ta’àlà : “Sesungguhnya Allah hanya menerima amalan dari orang-orang yang bertaqwa.“
(Ibnu Rajab (w.795 H), Lathàif Al-Ma’àrif, 1/208).

IRHAMU MAN FIL ARDLI YARHAMKUM MAN FIS SAMA’. “Sayangilah semua yang ada di bumi, maka semua yang ada di langit akan menyayangimu.”

Imam al-Ghazali yang tengah sibuk menulis kitab, menggunakan tinta dan sebatang pena. Pena itu harus dicelupkan dulu ke dalam tinta baru kemudian dipakai untuk menulis, jika habis dicelup lagi dan menulis lagi. Begitu seterusnya. Di tengah kesibukan menulis itu, tiba-tiba terbanglah seekor lalat dan hinggap di mangkuk tinta Imam al-Ghazali. Sang Imam yang merasa kasihan lantas berhenti menulis untuk memberi kesempatan si lalat melepas dahaga dari tintanya itu. Demikian halnya dengan orang yang berilmu. Aamiin ya Mujiibas Saailiin.

TIADA YANG TAHU AMALANNYA DITERIMA
‘Alî bin Abi Thàlib Radhiyallahu ’anhu berkata,
ياَ لَيْتَ شِعْرِي مَن هَذَا المَقْبُول فَنُهَنِّيْهِ وَمَنْ هَذَا المَحْرُوم فنعزيه.
Aduhai, andai aku tahu siapakah yang diterima amalannya pastilah kami akan mengucapkan selamat kepadanya dan siapa yang ditolak amalannya, maka kami akan berbela sungkawa padanya.
(Ibnu Rajab (w.795 H), Lathàif Al-Ma’àrif, hal. 210)

MEREKA KHAWATIR,
APAKAH AMALAN MEREKA DITERIMA ATAU TIDAK
Abdul Azîz bin Abî Rawwàd berkata,
أدركتهم يجتهدون في العمل الصالح فإذا فعلوه وقع عليهم الهم أيقبل منهم أم لا
“Aku bertemu dengan mereka Para Shahabat, mereka adalah orang-orang yang bersungguh-sungguh melakukan amal shaleh. Namun jika mereka telah melakukannya lalu terdapat kekhawatiran pada diri mereka, apakah amalan mereka diterima atau tidak”.
(Ibnu Rajab (w.795 H), Lathàif Al-Ma’àrif, hal. 368-369).

Karena itu berupaya lah menyempurnakan dan lakukan dengan ikhlas Lillaahi Ta’ala.

اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِصِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَالْعَمَلِ بِوَظَائِفِ دِيْنِكَ الْقَوِيْمِ وَاجْعَلْهُمْ هُدَاةً مُهْتَدِيْنَ بِرَ حْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
Ya Allah, bimbinglah mereka ke jalan-Mu yang lurus, agar bekerja demi agama-Mu yang benar, jadikan mereka teladan yang mendapat petunjuk-Mu, dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.

Aamiin ya Mujibas Saailiin

Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat, sabar, ikhlas, bersyukur serta istiqamah dalam ketaatan
Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Wassalam BuyaHMA Buya Masoed Abidin bin Zainal Abidin bin Abdul Jabbar

AKHIRI RAMADHAN DENGAN SEMPURNA

AKHIRI RAMADHAN DENGAN YANG TERBAIK
Al-Hàfizh Ibnu Rajab mengatakan,
يا عباد الله إن شهر رمضان قد عزم على الرحيل ولم يبق منه إِلّا قليل فمن منكم أحسن فيه فعليه التمام ومن فرط فليختمه بالحسنى
Wahai para hamba Allah, sungguh bulan Ramadhan ini akan segera pergi dan tidaklah tersisa waktunya kecuali sedikit. Karena itu, siapa saja yang telah beramal baik di dalamnya hendaklah dia menyempurnakan nya dan siapa saja yang telah menyia- nyiakannya hendaklah ia mengakhirinya dengan yang terbaik.”
(Lathàiful Al-Ma’àrif, hal. 486)

MENYEHAT KAN HATI,  SUKA MEMAAFKAN, MERAIH REDHA ALLAH, MENINGKAT KAN DERAJAT DIRI DISISI ALLAH, serta DOANYA AKAN DI IJABAH ALLAH sebagaimana DOA ORANG YANG TERANIAYA tidak akan pernah ditolak

SEGERA KEJAR TAUBAT KEPADA ALLAH.
وَتُوبُوا إِلَى اللهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤ…ْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
(QS. An-Nur: 31).

Allah Berfirman ;
Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni- murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahan mu dan memasukkan mu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang bersamanya.”
(QS. At-Tahrim: 8).


“Ya Allah, anugerahi kami Rezki Duniawi yang  Halal dan Rezki Ukhrawi yang Barakah .. cerahkan hati pikiran kami  dengan hiasan budi pekerti luhur.. kuatkan jasmani kami dengan sehat  walfiat .. berikan kami perlindungan MU yang sempurna.” ….. 
Amin  ya Rabbal Alamin.
Semoga Allah kabulkan …
Aamiin

Diriwayatkan dari Abdullah bin Masud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ; “Jauhilah dosa-dosa kecil karena bila berkumpul pada seseorang akan menghancurkan dirinya.”
(HR.Ahmad).

Karenanya, bila seorang menganggap remeh dosa-dosa kecil maka imannya sudah terkontaminasi dan hilanglah kewibawaannya karena selalu menganggap kecil segala sesuatunya. (Faidhul Qadir juz III hal 127)

Ternyata PUASA itu
BUKAN hanya menahan lapar dan haus saja. Jika HANYA menahan lapar dan haus, maka rasanya banyak orang yang bisa. Tapi lebih dari itu ….
Puasa adalah bulan pendidikan selama 1 bulan penuh agar kita tidak melakukan apapun yang dilarang oleh ALLAH …. Agar kita selesai 1 bulan melalui pendidikan Ramadhan, dapat 11 bulan berikut nya MENAHAN HAWA NAFSU yang dilarang oleh ALLAH … Maka INSYAALLAH selesai Ramadhan, kita meningkat dari orang yang BERIMAN menjadi orang yang BERTAQWA …… Sesungguhnya puasa itu HANYA WAJIB untuk orang yang BERIMAN saja, agar dia meningkat menjadi BERTAQWA. (AlQuran Surat Al Baqarah ayat 183).

“ Ya Allah, cintakanlah kami pada Iman dan biarkanlah iman itu menghias hati kami, tanamkan lah kebencian pada diri kami terhadap perbuatan kufur, fasiq, maksiyat dan durhaka, serta masukkanlah kami kedalam golongan orang orang yang mendapat petunjuk (rasyidin). Ya Allah, lindungilah aku dari azab-MU di hari Engkau kelak membangkit kan hamba- hamba-MU.
Ya Allah, anugerahkanlah surga kepadaku tanpa hisab.”

JANGAN BERHENTI BERDOA.
Bismillahirahmaanirrahiim, Alhamdu Lillahi Rabbil-‘alamin, Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidina Muhammad shallallahu alaihi wassalam, wa ala aalihi wa ashhaabihi ajmaiin.
Ya Allah, tiada sesuatu yang tersembunyi dimata-Mu, Engkau Maha Tahu betapa banyaknya dosa yang telah kami perbuat kepada-Mu.
Ya Rahmaan ya Rahiim, kami mohon ampunilah seluruh dosa-dosa kami, dosa-besar dosa-kecil, yang sengaja maupun tidak sengaja, yang terang-terangan maupun yang kami sembunyikan selama ini, yang lalu-lalu bahkan yang akan datang, dari mulai aqil baligh hingga akhir hayat kami.
Ya Rahmaan ya Rahiim, ampunilah dosa-dosa ayah ibu kami, sayangilah ayah ibu kami dengan rahmat-Mu sebagaimana ayah ibu kami menyayangi kami, demikian pula guru-guru kami yang telah membimbing kami mengenal-Mu, kakek nenek kami, suami kami, istri kami, kakak adik kami, anak-anak cucu keturunan kami.
Ya Allah ampuni pula semua jamaah dan seluruh orang-orang yg kami cintai, kaum muslimiin dan muslimaat baik yg masih hidup apalagi yg telah wafat …
Aamiin ya Rabbal ‘Aalamiin.

KAMI BERMOHON KEPADA ALLAAH YANG MAHA KUASA.
Ya Allah, segala puji bagiMu .. syukur kami di pagi indah ini .. kepada Engkau Pencurah segala nikmat, kami ucapkan tasbih dan tahmid kepada MU ..”

BEKAL TERBAIK PADA 10 HARI TERAKHIR BULAN RAMADHAN.

(01).  BERI’TIKAF DI MASJID.
Abu Sa’id al-Khudri رضي الله عنه berkata, Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
مَنْ كَانَ اعْتَكَفَ مَعِى فَلْيَعْتَكِفِ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ
Barangsiapa yg ingin “I’tikaf” bersamaku, maka hendaklah ia beri’tikaf pada 10 hari terakhir“.
(HR. Bukhari no. 2027).
Sepuluh hari terakhir, berarti dimulai dari malam ke-21 dari bulan Ramadhan, yaitu saat tenggelam matahari pada hari ke-21.

(02). SHALAT MALAM (TARAWIH) BERSAMA IMAM SAMPAI SELESAI.
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lantas beliau pun bersabda :
Barangsiapa yg Shalat (malam) bersama imam “sampai selesai”, maka akan ditulis untuknya itu Pahala SHALAT Semalaman PENUH“.
(HR. An-Nasaa’i no. 1605, & Ibnu Maajah no. 1327, dan at-Tirmidzi no. 806, lihat Al-Irwaa’ alGhaliil no. 447).

(03). MEMPERBANYAK SHALAT2 SUNNAH, KHUSUSNYA PADA SHALAT MALAM.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang “melaksanakan” shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka ‘dosa-dosanya’ yang telah lalu pun akan diampuni“.
(HR. Bukhari no. 1901).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menganjur kan umatnya untuk mencari malam lailatul qadar di ‘malam2 ganjil’ 10 hari Terakhir Bulan Ramadhan.
(HR. Bukhari no.2017 dan Muslim no.1169).
Imam al-‘Utsaimin رحمه الله berkata :
وقت ليلة القدر يبدأ من غروب الشمس إلى طلوع الفجر انتهى
Waktunya Lailatul qadar itu dimulai dari tenggelamnya matahari hingga terbitnya fajar (shubuh)”.
(Syarah al-Bulugh 7/548).

(04). SHALAT ISYA’ & SHUBUH BERJAMAAH.
‘Utsman bin ‘Affan رضي الله عنه berkata, Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
Barangsiapa yang melaksanakan shalat Isya Berjamaah, maka ‘Se-akan2’ ia telah melaksanakan Shalat Separuh Malam, & barangsiapa yang sudah “melaksanakan” Shalat Shubuh dengan berjamaah, maka Seakan2 ia sudah melaksanakan Shalat semalaman penuh”.
(HR.Muslim no. 656).

(05). MEMBACA 100 AYAT AL-QUR’AN PADA WAKTU MALAM HARI.
Dari Tamim ad-Daari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
Barangsiapa yang membaca “100 AYAT” pada suatu malam, maka akan dituliskan baginya pahala Shalat Sepanjang Malam (Semalaman Suntuk)”.
(HR. Ahmad, Lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 6468).

(06). MELAKSANA KAN SHALAT 4 RAKA’AT QABLIYAH (SEBELUM) SHALAT ZHUHUR.
Abi Shalih rahimahullah telah berkata, Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
4 (empat) raka’at sebelum zhuhur itu menyamai shalat menjelang shubuh”.
(HR. Ibnu Abi Syaibah dalam “Al-Mushannaf” no.5940, Lihat Silsilah Ash-Shahiihah no. 1431).

(07). MEMILIKI AKHLAK YANG BAIK
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ درجةَ قائمِ الليل وَ صَائِمِ النهار
Sesungguhnya seorang mukmin dengan akhlak yang baik akan mencapai ‘Derajat’ orang yang “Senantiasa” shalat di malam hari, dan puasa pada siang hari”.
(HR. Abu Dawud no. 4798, & Ibnu Hibbaan no. 480, Maalik no. 1675, Ahmad dalam Al-Fathur Rabbani XIX/76, serta al-Haakim no. 199, hadits dari Aisyah, Shahihul Jaami’ 1620).

PUASA MEMBERI SYAFAAT DENGAN IZIN ALLAH …. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، يَقُولُ الصِّيَامُ: أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ: مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ
رواه أحمد و حاكم
Puasa dan Al-Qur’an akan memberi syafaat pada hari kiamat. Puasa mengatakan : “Wahai Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat pada siang hari maka berilah ia syafaat karenaku”. Al-Qur’an pun berkata : “Aku menghalanginya dari tidur pada malam hari maka berilah ia syafaat karenanya.” Rasulullah mengatakan, “Maka keduanya akan memberikan syafaat.”
(HR. Ahmad dan Hakim).

Syafaat hanya milik Allah subhanahu wa ta’ala dan tidak dapat diperoleh kecuali dengan izin-Nya, yaitu apabila Allah ridha kepada yang memberi syafaat dan yang diberi syafaat.
Allah ta’ala berfirman :
ﻗُﻞ ﻟِّﻠَّﻪِ ﭐﻟﺸَّﻔَٰﻌَﺔُ ﺟَﻤِﻴﻌٗﺎۖ
Katakanlah semua syafaat hanyalah milik Allah.” (- QS. Az-Zumar: 44)
وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَىٰ
Mereka tidak bisa memberi syafa’at kecuali kepada orang yang diridhai oleh Allah (- QS.Al-Anbiya : 28)
ﻣَﻦ ﺫَﺍ ﭐﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺸۡﻔَﻊُ ﻋِﻨﺪَﻩُۥٓ ﺇِﻟَّﺎ ﺑِﺈِﺫۡﻧِﻪِۦۚ
Tidak ada yang memberikan syafaat disisi Allah kecuali dengan izin-Nya. (- QS.Al-Baqarah : 255)

SEMPURNA MENYAMBUT RAMADHAN DAN MEMANFAATKAN KEHADIRANNYA.

1️⃣ BERDOA KEPADA ALLAAH UNTUK DAPAT BERJUMPA RAMADAN DALAM KEADAAN SEHAT WAL AFIAT.
Agar dapat bersemangat dalam beribadah kepada Allaah Ta’ala, baik berpuasa, melakukan shalat malam, maupun berdzikir.
2️⃣ BERSYUKUR KEDATANGAN RAMADAN.
Salah satu nikmat terbesar dari Allaah kepada hamba-Nya adalah Allaah berikan taufik-Nya untuk beribadah dan taat kepada-Nya.
Seorang muslim berjumpa dengan bulan Ramadan dalam keadaan sehat, itu sudah nikmat besar, yang patut disyukuri.
3️⃣ MERASA GEMBIRA DAN BAHAGIA.
Telah ditetapkan dari Rasulullaah ﷺ bahwa beliau memberi kabar gembira kepada para sahabatnya tentang kedatangan bulan Ramadhan, beliau berkata ;
“Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Allaah telah mewajibkan puasa pada bulan itu untukmu. Di bulan ini pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup…”
(Hadist Riwayat Ahmad).
Para salafus shalih sahabat Nabi ﷺ dan generasi setelahnya, memperhatikan kedatangan bulan Ramadan dengan sangat gembira, dan lebih membanggakan tentang kedatangan Ramadhan, bulan yang diberkahi.
4️⃣ BERTEKAD MEMASUKI RAMADHAN DAN MEMANFAATKAN SEBAIK-BAIKNYA. Sangat disayangkan, banyak orang yang merencanakan segala sesuatunya dengan sangat detail dalam hal urusan dunia, tetapi sedikit dari mereka yang merencanakan hal-hal untuk kehidupan akhirat.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman akan tugas seorang mukmin dalam kehidupan ini, serta lupa atau mengabaikan bahwa seorang Muslim memiliki banyak kesempatan dengan Allaah dan waktu-waktu penting untuk mendidik dirinya sendiri agar bertahan pada prinsip ini.
Salah satu contoh dari perencanaan untuk akhirat ini adalah membuat jadwal kegiatan memanfaatkan Ramadan dalam ketaatan dan ibadah kepada Allaah Ta’ala. Seorang Muslim menyusun program praktis memanfaatkan hari dan malam Ramadhan dalam ketaatan kepada Allaah Ta’ala, In-syaa-Allaah.
5️⃣ BERTEKAD SUNGGUH UNTUK MENGISI WAKTUNYA DENGAN AMAL SHALIH.
Siapa yang sungguh-sungguh, jujur dalam niatnya kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam ketaatan dan akan memudahkan jalannya menuju kebaikan.
6️⃣ MEMPERSIAP KAN BEKAL ILMU DAN PEMAHAMAN SEPUTAR HUKUM-HUKUM RAMADAN.
Seorang mukmin harus beribadah kepada Allah dengan ilmu, maka ia sebaiknya mempelajari masalah-masalah puasa dan hukum-hukumnya sebelum berjumpa bulan Ramadhan, agar puasanya menjadi sah dan diterima di sisi Allah Ta’ala.
7️⃣ MENYAMBUT RAMADAN DENGAN TEKAD UNTUK MENINGGALKAN DOSA DAN KEBURUKAN SERTA BERTAUBAT DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH.
8️⃣ PERSIAPAN JIWA DENGAN MEMBACA DAN MENELAAH RISALAH, SERTA MENDENGARKAN KAJIAN YANG MENJELASKAN KEUTAMAAN PUASA DAN HUKUM-HUKUM NYA.
Agar jiwa siap untuk beribadah di dalamnya.
9️⃣ MENULIS FAEDAH ILMU UNTUK DISEBARKAN DI BULAN RAMADHAN.
🔟 MENYAMBUT RAMADAN DAN MEMBUKA LEMBARAN BARU YANG BERSIH DAN CERAH.
Dengan cara :
✓⁃ Bertobat kepada Allah dengan sungguh-sungguh.
✓⁃ Mengikuti perintah Rasulullah ﷺ dan menjauhi larangan-Nya.
✓⁃ Mempererat hubungan dengan orang tua, kerabat, keluarga, istri, dan anak-anak dengan berbuat baik dan menjaga silaturahmi.
✓⁃ Berkontribusi dalam masyarakat tempat kita tinggal agar menjadi hamba yang bermanfaat. Rasulullah ﷺ bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.

Seorang Muslim semestinya menyambut Ramadan dengan penuh harapan seperti orang yang merindukan kehadiran orang yang dicintainya, sesuai doa kita semua ; “sampaikanlah kami kepada Ramadan dan terimalah amalan kami, sesungguh nya Engkau Ya Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Semoga bermanfaat.
WABILLAHIT TAUFIEQ WAL HIDAYAH ….
Wassalam Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Buya Masoed Abidin

PERSIAPAN RAMADHAN SEJAK BULAN SYA’BAN.

PERSIAPAN RAMADHAN MULAI BULAN SYA’BAN.
Imàm Ibnu Rajab Al-Hambalî Rahimahullàh berkata,
ولما كان شعبان كالمقدمة لرمضان شرع فيه ما يشرع في رمضان من الصيام وقراءة القرآن ليحصل التأهب لتلقي رمضان وترتاض النفوس بذلك على طاعة الرحمن.
Bulan Sya’ban adalah bagaikan muqaddimah untuk Ramadhan. Maka disyariatkan padanya apa yang disyariatkan pada bulan Ramadhan berupa puasa dan membaca Alqur’an.. agar jiwa kita siap saat menyongsong Ramadhan, dan terbiasa untuk mentaati Ar-Rahmàn.”
(Ibn Rajab Al-Hambalî, Lathàiful Ma’àrif, hal. 196).

Selalulah menjaga istighfar memohon keampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Bulan Ramadhan adalah SYAHRUL MAGHFIRAH (Bulan Keampunan!) .... Jangan dilalaikan beribadah dan membanyakkan amal kebaikan serta BERDOA memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala semata-mata.

ALLAH SUBHANAHU WATA’ALA GEMBIRA ATAS TAUBAT HAMBA NYA.
وعن أبي حمزةَ أنسِ بنِ مالكٍ الأنصاريِّ- خادِمِ رسولِ الله صلى الله عليه وسلم رضي الله عنه- قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: ((للهُ أفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرهِ وقد أضلَّهُ في أرضٍ فَلاةٍ)). مُتَّفَقٌ عليه.
وفي رواية لمُسْلمٍ: ((للهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوبَةِ عَبْدِهِ حِينَ يتوبُ إِلَيْهِ مِنْ أَحَدِكُمْ كَانَ عَلَى رَاحِلَتهِ بأرضٍ فَلاةٍ، فَانْفَلَتَتْ مِنْهُ وَعَلَيْهَا طَعَامُهُ وَشَرَابهُ فأَيِسَ مِنْهَا، فَأَتى شَجَرَةً فاضطَجَعَ في ظِلِّهَا وقد أيِسَ مِنْ رَاحلَتهِ، فَبَينَما هُوَ كَذَلِكَ إِذْ هُوَ بِها قائِمَةً عِندَهُ، فَأَخَذَ بِخِطامِهَا، ثُمَّ قَالَ مِنْ شِدَّةِ الفَرَحِ: اللَّهُمَّ أنْتَ عَبدِي وأنا رَبُّكَ! أَخْطَأَ مِنْ شِدَّةِ الفَرَحِ)).
“Dari Abu Hamzah yaitu Anas bin Malik al-Anshari Radhiallahu ‘anhum, pelayan Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam katanya: Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Bersabda:
Niscayalah Allah itu lebih gembira dengan taubat hambaNya daripada gembiranya seseorang yang jatuh di atas untanya dan oleh Allah ia disesatkan di suatu tanah yang luas.”
(Muttafaq ‘alaih).

Dalam riwayat Muslim disebutkan :
Niscayalah Allah lebih gembira dengan taubat hambaNya ketika ia bertaubat kepadaNya daripada gembiranya seseorang dari engkau semua yang berada di atas kendaraannya.”
✓. Yang dimaksud ialah untanya.
✓. Dan berada di suatu tanah yang luas,
✓. Lalu kenderaannya (untanya) itu menyingkir darinya, sedangkan di situ ada makanan dan minuman untuk untanya.
✓. Orang tadi lalu berputus-asa.
✓. Kemudian ia mendatangi sebuah pohon terus tidur berbaring di bawah naungannya, sedang hatinya sudah berputus asa sama sekali dari kenderaannya tersebut.
✓. Tiba-tiba di kala itu, kenderaannya nampak berdiri di sisinya, lalu ia mengambil ikatan nya.
✓. Oleh sebab sangat gembira nya maka ia berkata :
Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah TuhanMu.
Ia menjadi salah dalam ucapannya karena amat gembiranya.”

Pelajaran yang bisa diambil dari hadist ini :
(1). KECINTAAN ALLAH SUBHANAHU WATA’ALA TERHADAP HAMBA YANG BERTAUBAT.
(2). ALLAH TA’ALA GEMBIRA DI KALA MENGETAHUI HAMBANYA BERTAUBAT.
Sungguh yang dikatakan karena gembiranya, telah salah ucaoan, maka tidak dianggap dosa dengannya.
(3). KEBERKAHAN ADA KARENA PASRAH TERHADAP URUSAN ALLAH SUBHANAHU WATA’ALA.

Tema berkaitan dengan Al-Quran :
1). HARUS PUNYA RAJA’ (HARAPAN) SUPAYA TIDAK PUTUS ASA.
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
[Surat An-Nur : 31]

2). TAUBAT NASUHA.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا.
Wahai orang- orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni- murninya).”
[Surat At-Tahrim : 8].

WAKTU MUSTAJAB BERDO’A BA’DA ASHAR dan MEMBACA DZIKIR PETANG …. Doa yang ما شاء الله luar biasa …..

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
اَلْحَمْدُلِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ

اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ، عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ، عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، وَمَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَسْأَلُكَ مِمَّا سَأَلَكَ بِهِ مُحَمَّدٌ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِمَّا تَعَوَّذَ بِهِ مُحَمَّدٌ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، وَمَا قَضَيْتَ لِيْ مِنْ قَضَاءٍ فَاجْعَلْ عَاقِبَتَهُ رُشْدًا
(رواه الحاكم، وصححه الألباني)
ALLAHUMMA INNII AS ALUKA MINAL KHAIRI KULLIHI, ‘AAJILIHI WA AAJILIHI, MAA ‘ALIMTU MINHU WA MAA LAM A’LAM, WA A’UUDZU BIKA MINASY SYARRI KULLIHI, ‘AAJILIHI WA AAJILIHI, WA MAA ‘ALIMTU MINHU WA MAA LAM A’LAM, WA AS ALUKAL JANNATA WA MAA QARRABA ILAIHAA MIN QAULIN AU ‘AMALIN, WA A’UUDZU BIKA MINANNAARI WA MAA QARRABA ILAIHAA MIN QAULIN AU ‘AMALIN, WA AS ALUKA MIMMAA SA-ALAKA BIHI MUHAMMADUN ﷺ, WA A’UUDZU BIKA MIMMAA TA’AWWADZA BIHI MUHAMMADUN ﷺ, WA MAA QADHAITA LII MIN QADHAAIN FAJ’AL ‘AAQIBATAHUU RUSYDAA …..

Artinya :
“Ya اللَّه, aku meminta seluruh kebaikan, baik yang cepat maupun yang lambat, yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui dan aku berlindung dari seluruh keburukan, yang cepat maupun yang lambat, yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui …. Dan aku meminta surga dan yang mendekatkan kepadanya dari perkataan atau perbuatan dan aku berlindung dari neraka dan yang mendekatkan kepadanya dari perkataan atau perbuatan ….. Dan aku meminta segala sesuatu yang diminta oleh Nabi Muhammad ﷺ dan berlindung dari segala yang diminta perlindungannya oleh Nabi Muhammad ﷺ. Dan apapun yang Engkau takdirkan untukku, maka jadikanlah kebaikan pada akhirnya.”
[HR.Hakim dan di shahihkan Syeikh Albani] …… Semoga kita semua bisa menghafal dan membacanya dimanapun juga …….. آميــــــن

SYA’BAN, BULAN DIANGKATNYA AMAL
Usàmah bin Zaid bertanya kepada Nabi, “Ya Rasûlullàh, aku tidak melihat engkau sering berpuasa dalam satu bulan kecuali di bulan Sya’ban?”
Beliau Shallallàhu ‘alaihiwa sallam menjawab,
ذلك شهر يغفل الناس عنه بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين ، فأحب أن يرفع عملي وأنا صائم
“Ini adalah bulan yang banyak dilalaikan orang, terletak antara Rajab dan Ramadhan. Padahal Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal kepada Tuhan yang mengatur semesta alam. Aku ingin, saat amalku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa.
(HR. An-Nasài, no. 2329)

AMALAN MANUSIA DALAM SATU TAHUN, DIANGKAT PADA BULAN SYA’BAN
Imàm Ibnul Qayyim Rahimahullàh berkata,
عمل العام يرفع في شعبان ؛ كما أخبر به الصادق المصدوق ويعرض عمل الأسبوع يوم الاثنين والخميس ، وعمل اليوم يرفع في آخره قبل الليل ، وعمل الليل في آخره قبل النهار . فهذا الرفع في اليوم والليلة أخص من الرفع في العام ، وإذا انقضى الأجل رفع عمل العمر كله وطويت صحيفة العمل
Amalan manusia dalam satu tahun, diangkat pada bulan Sya’ban. Sebagaimana dikabarkan oleh As-Shàdiqul Mashdûq (Orang yang jujur lagi dibenarkan, yakni Rasûlullàh Shallallàhu ‘alaihi wa sallam) bahwa Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal.” (Hasyiyah Ibnul Qayyim ‘Alà As-Sunan Abî Dâwûd, 12/313)

BULAN SYA’BAN SAATNYA MENYIRAM TANAMAN
Abû Bakr Al-Balkhî berkata,
شهر رجب شهر الزرع ، وشهر شعبان شهر سقي الزرع ، وشهر رمضان شهر حصاد الزرع .
“Bulan Rajab saatnya menanam. Bulan Sya’bansaatnya menyiram tanaman dan Bulan Ramadhan saatnya menuai hasil.
(‘Alî bin Naif Asy-Syuhûd, Mausû’ah al-Khithab wad Durûs ar-Ramadhàniyyah, 59/4)

SYA’BAN, BULANNYA PARA PEMBACA AL-QUR’AN
Salàmah bin Kahîl berkata,
كَانَ يُقاَلُ شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ القُرَّاءِ
Dahulu Bulan Sya’ban disebut pula dengan Bulan Para Qurrà’ (Pembaca Al-Qur’an).
(‘Alî bin Naif Asy-Syuhûd, Mausû’ah al-Khithab wad Durûs ar-Ramadhàniyyah, 59/6).

BULAN SYA’BAN, SAATNYA MENYIBUKKAN DIRI DENGAN AL-QUR’AN
وكان عمرو بن قيس إذا دخل شهر شعبان أغلق حانوته وتفرغ لقراءة القرآن .
Amr bin Qais ketika memasuki bulan Sya’ban, beliau menutup tokonya dan lebih menyibukkan diri dengan Al-Qur’an.”
(‘Alî bin Naif Asy-Syuhûd, Mausû’ah al-Khithab wad Durûs ar-Ramadhàniyyah, 59/6)

PERBANYAK PUASA SUNNAH DI BULAN SYA’BAN
Ummul Mu’minîn, A’isyah Radhiyallàhu ‘anhà,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ . فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ
Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasûlullàh Shallallàhu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat Beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban.
(HR. Al-Bukhàrî, no. 1969 dan Muslim, no. 1156).

BAYAR UTANG PUASA SEBELUM MASUK BULAN RAMADHAN
Abû Salàmah Radhiyallàhu ‘anhu mendengar ‘Aisyah Radhiyallàhu ‘anhà berkata,
كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ
Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Sya’ban.
(HR. Al-Bukhàrî, no. 1950; Muslim, no. 1146).

PUASA SYA’BAN SEPERTI SHALAT SUNNAH RAWATIB
Syaikh Ibnu Utsaimîn Rahimahullàh berkata,
صوم ⁩ شعبان مثل السنن الرواتب بالنسبة للصلوات المكتوبة، ويكون كأنه تقدمة لشهر رمضان، أي كأنه راتبة لشهر رمضان، ولذلك سُن الصيام في شهر شعبان.
Puasa Sya’ban seperti shalat sunah rawatib terhadap shalat fardhu; seakan-akan ia sebagai muqaddimah bagi Bulan Ramadhan yakni seperti sunnah rawatib bagi bulan Ramadhan. Oleh karena itu, disunah kan berpuasa di Bulan Sya’ban.
(Syeikh Al-‘Utsaimîn, Fatàwà Arkàn Al-Islàm, hal. 491)

JANGAN SOMBONG DAN ANGKUH.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyeritakan dalam Wahyu NYA bahwa Iblis terusir dari surga karena sombong.
Maka,  kita yang amat bercita2 ingin masuk surga mestilah menjauhi sifat sombong ini.

Hadits Rasulullah ﷺ
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه عَن النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ، قَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا، وَنَعْلُهُ حَسَنَةً، قَالَ: إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ . [رواه مسلم والترمذي وأبو داود وابن ماجه وأحمد ]
“Dari Abdullah bin Mas’ud ra,  dari Nabi ﷺ  bersabda: “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun sebesar dzarrah.”
Ada seseorang yang bertanya: “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?”
Beliau ﷺ  menjawab: “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.”
(HR. Muslim no. 91).

Adanya kesombongan sebesar dzarrah (sekecil apapun) dalam hati menyebabkan seseorang terhalang masuk surga.
Yang dimaksud dengan kesombongan adalah menolak kebenaran dari Allah Ta’ala dan dari Rasulullah ﷺ. dalam bentuk perbuatan, karena mulut dan hati serta perbuatan tidak hendak mentaati apapun.

Kesombongan karena memandang rendah yang menyampaikan kebenaran, sehingga apapun yang disampaikan  dipandang sebelah mata, karena merasa diri paling benar.

Pakaian baru, kendaraan baru, jabatan dan seluruh kekayaan yang diniatkan untuk ketaatan ibadah, In-syaa-Allaah tidak termasuk kategori kesombongan.

KESIMPULANNYA ;
Kesombongan adalah sifat warisan iblis yang pasti menjadi penghalang seseorang masuk surga.
    Maka, menjauh lah dari sifat sombong dan selalu mengingatkan kepada yang lainnya. Wallahu a’lamu bis – Shawwaab…

  Semoga kita semua beserta keluarga selalu dalam keadaan sehat penuh keberkahan dan dalam limpahan Hidayah dari Allah Ta’ala serta diberi kemampuan istiqamah dalam keta‘atan,
آمِيّن آمِيّنْ آمِــــــــــيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِــــــــــيْنَ َ
آمينَ يَا مُجِيبَ السَّائِلِينَ

Moga bermanfaat. Wassalamu ‘alaiykum. Buya HMA Majo Kayo, Buya Masoed Abidin bin Zainal Abidin bin Abdul Jabbar.

DIANTARA TANDA TELAH MENJADI BUDAK DUNIA

1. Tidak bersiap-siap saat waktu shalat akan tiba.
2. Melalui perjalanan hidup hari ini tanpa sedikitpun membuka lembaran Al Qur’an lantaran terlalu sibuk.
3. Sangat perhatian dengan omongan orang lain tentang keberhasilan diri sehingga lahir sikap bangga dan takabur.
4. Selalu berpikir setiap waktu bagaimana caranya agar harta semakin bertambah dan lupa untuk mensyukuri nikmat Allah yang sudah ada di tangan sendiri.
5. Merasa marah ketika ada orang yang memberikan nasihat bahwa perbuatan yang sedang dilakukan adalah terlarang bshkan haram.
6. Terus menerus menunda untuk berbuat baik. “Aku akan mengerjakan nya besok, nanti, dan seterusnya.”
7. Selalu mengikuti perkembangan teknologi terbaru dan selalu berusaha memilikinya tetapi lalai dengan peringatan peringatan Allah tentang kehidupan akhir.
8. Sangat tertarik dengan kehidupan para selebriti, lupa kepada kehidupan para shalihin dan shalihat.
9. Sangat kagum dengan gaya hidup orang-orang kaya dan lupa dengan orang melarat sekelilingnya.
10. Ingin selalu menjadi pusat perhatian orang dan lupa perhatian kepada Allah.
11. Selalu bersaing dengan orang lain untuk meraih cita-cita duniawi sementara melupakan atau mengabaikan kehidupan ukhrawi.
12. Selalu merasa haus akan kekuasaan dan kedigdayaan dalam hidup, dan perasaan itu tidak dapat dibendung seakan tujuan hidup satu satunya hanya mengejar itu.
13. Merasa tertekan manakala gagal meraih sesuatu keperluan duniawi tetapi tidak merasakan beban melalaikan perintah Allah.
14. Tidak merasa bersalah saat melakukan dosa-dosa kecil, dianggapnya biasa biasa saja.
15. Tidak berupaya
Untuk mampu segera berhenti berbuat yang haram, dan selalu menunda bertaubat kepada Allah.
16. Tidak kuasa berbuat sesuatu yang diridhai Allah hanya karena menghormati pandangan dan harapkan pujian orang lain.
17. Sangat perhatian terhadap harta benda yang dimiliki sehingga kikir dalam mengeluar kannya untuk kepentingan agama Allah.
18. Merencanakan kehidupan hingga jauh ke depan tapi lupa bahwa kehidupan ini sungguh akan berakhir dengan kematian.
19. Menjadikan aktivitas belajar agama hanya sebatas aktivitas pengisi waktu luang saja, dan tidak mau serius mempelajarinya untuk panduan kehidupan.
20. Memiliki teman-teman yang kebanyakan nya tidak bisa mengingatkan diri kepada Allah.
21. Menilai orang lain berdasarkan status sosialnya semata di dunia dan melupakan kesalihan ibadah kepada Allah.
22. Melalui hari hari kehidupan ini tanpa sedikitpun terbersit memikirkan kematian.
23. Meluangkan banyak waktu sia-sia dengan melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi kehidupan akhirat.

Mari kita renungkan dan kita ubah sikap dengan berupaya meraih kebahagiaan akhirat dengan tidak melupakan keberhasilan di dunia dan tidak menjadi budak kehidupan dunia yang fana ini.
InsyaAllah barakah.

Wassalaam
Buya Hma Majo Kayo
Masoed Abidin Jabbar
Buya Masoed Abidin
Buya Masoed Abidin ZAbidin Jabbar
Buya MAbidin Jabbar

KEKHAWTIRAN RASÛLULLÀH

ENAM PERKARA DIKHAWATIRKAN RASÛLULLÀH
Rasûlullàh Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَخَافُ عَلَيْكُمْ سِتًّا: إِمَارَةُ السُّفَهَاءِ، وَسَفْكُ الدِّمَاءِ، وَبَيْعُ الْحُكْمِ، وَقَطِيعَةُ الرَّحِمِ، وَنَشْوٌ يَتَّخِذُونَ الْقُرْآنَ مَزَامِيرَ، وَكَثْرَةُ الشُّرَطِ
Aku khawatir atas kalian enam perkara :
(1) Pemimpin bodoh,
(2) Penumpahan darah, (3) Jual-beli hukum,
(4) Pemutusan silaturahim,
(5) Seseorang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai nyanyian, dan
(6) Banyaknya Ajudan (untuk penguasa zhalim)”.
[HR. Ath-Thabarànî (“Shahîh” Al Mu’jam Al-Kabîr, 18/57 no 105);].

JADILAH PENYINTA KEBAIKAN DIMANAPUN, DAN SITUASI APAPUN. Karena kebaikan akan mendapat kan balasan kebaikan juga.
هل جزاء الإحسان إلا الإحسان
(Qs Ar-Rahman 55:60.)

PERHATIKAN LAH SUNGGUH SABDA RASULULLAH Shallallahu alaiyhi wa Sallam ; أَبُو مَسْعُودٍ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوَّةِ الْأُولَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِي فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ “.(رواه البخاري) “Abu Mas’ud ra berkata, Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya yang masih dijumpai oleh orang-orang dari perkataan kenabian terdahulu adalah: ‘JIKA ENGKAU TIDAK MALU, BERBUATLAH SESUKAMU’.” (HR. Bukhari)

Menghindarlah dari lingkungan Penyinta Kejahatan karena akibat setiap kejahatan akan kembali pada pelakunya
وعليها مااكتسبت
“dan terhadapnya ada (pula) suatu siksa atas (kejahatan) yang diperbuatnya.”
(Qs Al-Baqarah 2:286.[2/2 05.23]

KUAT DAN AMANAH, MUTLAK DIMILIKI PEMIMPIN PILIHAN
Syaikhul Islàm Ibn Taimiyyah berkata,
وينبغي أن يعرف الأصلح في كل منصب فإن الولاية لها ركنان : القوة والأمانة
Selayaknya untuk diketahui siapakah orang yang paling layak untuk posisi setiap jabatan. Karena kepemimpinan yang ideal, itu memiliki dua sifat dasar: kuat (mampu) dan amanah.
[Ahmad bin Abdul Halîm, (Majmû’ Al-Fatàwà, Dàrul Wafà’, 2005, 28/253);]

BERLINDUNG KEPADA ALLAH DARI PEMIMPIN KEKANAK-KANAKAN
اللهم إني أعوذبك من إمارةِ الصبيان والسفهاء
“Yà Allah, sungguh kami berlindung kepada-Mu dari pemimpin yang kekanak-kanakan dan dari pemimpin yang bodoh.”
[(Shahîh Al-Adab Al-Mufrad, 47/66);]

FA SHABRUN JAMILUN … SABAR YANG JOMBANG DAN INDAH

DIBALIK KETIDAKTAHUAN TERSEDIA  JAWABAN ALLAH AMAT MENAKJUBKAN ..


Nabi NUH belum tahu Banjir akan datang ketika ia diperintah Allah untuk membuat Kapal dan seketika itu dia ditertawai oleh Kaumnya ….

Nabi IBRAHIM belum tahu akan tersedia Domba ketika Pisau nyaris memenggal ISMAIL Buah hatinya, dan ISMAIL juga tidak tahu bahwa pisau tidak akan mempan menyembelih lehernya …

Nabi MUSA belum tahu Laut terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya.

Yang Mereka Tahu adalah bahwa Mereka harus Patuh pada Perintah ALLAH dan tanpa berhenti Berharap
yang Terbaik kepada Allah .. TAWAKKALU ‘ALA ALLAH ..

Ternyata dibalik KETIDAKTAHUAN itu, ALLAH telah siapkan rencana Allah yang menakjubkan .. SUBHANALLAH ..

SERINGKALI Allah Berkehendak di-detik detik terakhir dalam pengharapan dan ketaatan hamba hamba NYA.

Jangan kita berkecil hati saat belum ada jawaban doa kita …
Karena kadang Allah mencintai kita dengan cara2 yang kita tidak duga dan kita tidak suka ..

Ingatlah .. bahwa ..
Allah memberikan apa yg kita perlu kan, bukan apa yg kita Inginkan…!!!

Lakukan bagian tugas kita saja dalam hidup ini dan biarkan Allah mengerjakan bagian wewenang NYA ..

SELALULAH BERBAIK SANGKA KEPADA ALLAH AZZA WA JALLA … !!!


Tetap lah semangat meski dalam kesederhanaan yang di anugerahkan Allah kepada kita.

Salam Bahagia untuk kita semua dan selalulah tersenyum dalam menjelajahi kehidupan ini ..

RENUNGKANLAH BERAPA BANYAK WAKTU KITA YANG TELAH TERBUANG PERCUMA …???
Karena itu ;
Tunaikan lah Shalat yang  hanya akan menghabiskan waktu sekitar sepuluh menit saja. Jangan dilalaikan ..
Kalau lalai nanti kita akan berada di neraka selamanya.


Dalam Jenazah mu, Hanya keluargamu saja yg mengurusi.

Dalam Kubur hanya kita sendirian yang tinggal di dalamnya ..

Jangan anggap Aneh kenyataan ini..

Sebab memang seperti ini lah kenyataan Hidup..

Pada Hakikat nya :
“Tidak ada yang dapat memberi kan kemanfaatan bagi mu kecuali Shalat mu”

Duduk sejenak setelah salam dari shalat yang telah di wajibkan adalah waktu yg paling mulia sebab pada waktu itu Turun Rahmat Allah Azza wa Jalla.

Jangan tergesa-gesa berdiri,
Bacalah Istighfar,
Bertasbih lah,
Baca ayat Al Qur’an dan jangan Lupa bahwa sesungguhnya kita sedang berada dalam jamuan dzat yang Maha Rahman Azza wa Jalla.
فإذا فرغت فانصب والى ربك فارغب 
Apabila kita telah selesai shalat, kerjakanlah pekerjaan lainnya dengan bersungguh-sungguh dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya berserah diri ..

NASHEHAT KUBUR UNTUK KITA SEMUA SEBELUM MASUK KEDALAMNYA …

(1). Aku adalah tempat yang paling gelap di antara yang gelap, maka terangilah aku dengan TAHAJUD
(2). Aku adalah tempat yang paling sempit, maka luaskan lah aku dengan ber SILATURAHMI ..
(3). Aku adalah tempat yang paling sepi maka ramaikan lah aku dengan perbanyak baca AL-QUR’AN.
(4). Aku adalah tempatnya binatang2 yang menjijikan maka racunilah ia dengan Amal SHADAQAH,
(5). Aku yg menjepitmu hingga hancur  bilamana tidak Shalat, bebaskan jepitan itu dengan SHALAT
(6). Aku adalah tempat utk merendammu dengan cairan yang sangat amat sakit, bebaskan rendaman itu dengan sering PUASA …
(7). Aku adalah tempat Munkar & Nakir bertanya. Maka Persiapkanlah jawaban mu dengan perbanyak mengucapkan Kalimat “LAILAHAILALLAH”..

SYAITHAN TERUS  MEMBISIK KAN KEENGGANAN. INGATLAH  SYAITHAN ITU MUSUH UTAMA.

SEKECIL apapun amal ibadah, Allah SWT akan menghargai nya dengan pahala PULUHAN kali lipat…

Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang yang bertaqwa,, aamiin…

Tetaplah Percaya ...
Tetaplah Berdoa ...
Tetaplah Setia ...
Tetaplah meraih Ridha NYA Aamiin …

Dalam Keadaan susah hanya ada SATU TEMAN tempat mengadu semua beban derita yakni
ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA  ….

YĀ AYYUHALLAŻĪNA ĀMANUTTAQULLĀHA WA KỤNỤ MA’AṢ – ṢĀDIQĪN
”Wahai orang-orang yang beriman, bertakwa lah kepada Allah dan bersamalah kamu dengan orang- orang yang benar.”   (QS. At-Taubah 9: Ayat 119)

Engkau menghendaki kami bergaul dengan orang² yang benar. Bukan para penipu, pendusta, pengingkar janji, dan orang² yang mengkhianati amanah. Engkau Maha Tahu, bahwa pergaulan kami dengan mereka tidak sehat.  Besar potensi dan kemungkinan kami tertular berbagai penyakit hati tersebut.

Ya Allah ya Rabbanaa, kami sadari tiap perintah dan larangan Mu mengandung banyak hikmah dan manfaat buat kami.         

Semuanya demi kepentingan kami. Engkau tak mengambil sedikit pun manfaat dari perintah dan laranganMu.   Bahkan tak secuil pun Engkau berkepentingan dengan ibadah dan pengabdian kami kepadaMu. Karena Engkau Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

Ya Allah ya Rabb, Engkau perintahkan kami untuk bertakwa kepadaMu.   Engkau juga perintah kan kami untuk tetap bersama orang² yang benar.  Sami’na wa atha’na. Kami mendengar dan kami taat ya Allah.

TAAT PEMERINTAH SEBAB MASUK SURGA
Abû Umàmah Shuday bin ‘Ajlan Al Bahili Radhiyallâhu anhu mendengar Rasûlullàh Shallallâhu ‘alaihi wa sallam berkhutbah pada Haji Wada’,
اتَّقُوا اللَّهَ رَبَّكُمْ وَصَلُّوا خَمْسَكُمْ وَصُومُوا شَهْرَكُمْ وَأَدُّوا زَكَاةَ أَمْوَالِكُمْ وَأَطِيعُوا ذَا أَمْرِكُمْ تَدْخُلُوا جَنَّةَ رَبِّكُمْ
“Bertakwalah pada Allah Rabb kalian, laksanakanlah shalat limat waktu, berpuasa di Bulan Ramadhan, tunaikanlah zakat dari harta kalian, taatilah penguasa yang mengatur urusan kalian, maka kalian akan memasuki Surga Rabb kalian.
(HR. At-Tirmidzî no. 616 dan Ahmad 5: 262

Ya Allah ya Rabbanaa, bantu kami agar tetap istiqamah di jalan Mu yang lurus.  Jangan biarkan kami menyimpang walau sedikit dan sesaat. Segera kembalikan kami ke jalan Mu yang lurus ketika kami mulai menyimpang. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan doa dan harapan. Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Mari Kita dzikir ingat اَللّهُ …

Subhanallah, Walhamdu Lillah Wa La ILaha illa Allah wa Allahu-Akbar wa la haula wa la quwata illa billahil aliyil adzim

Sampaikanlah semoga akan membuat beribu-ribu manusia berzikir kepada Allah SWT
آمِّيْنَ آمِّيْنَ آمِّيْنَ يَا رَبَّ

Wallahualam bis Shawaab
Wassalamu ‘alaiykum
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Buya Masoed Abidin
Buya Masoed Abidin

AKHLAK MULIA MEMULIAKAN HAMBA ALLAH

Alhamdulillah.
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Semoga Allah Yang Maha Mengabulkan Doa, senantiasa melimpahkan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita tidak menjadi orang-orang yang tersesat.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam …

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda,
Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia…”
(HR. Ahmad).

Ketika seseorang berupaya mengubah akhlak menjadi lebih baik, maka sangatlah penting untuk selalu bertanya kepada diri sendiri, mengapa akhlak baik itu menjadi wajib untuk dilakukan ?

Syaitan itu sangat licin, licik dan halus cara-cara nya untuk menjerumuskan manusia.

Penting sangat bagi seseorang untuk bermuhasabah apakah kebaikan akhlaknya ini murni demi mendapat penilaian Allah, ataukah demi mendapat kekaguman orang lain ?

Jika, niat murni Lillaahi Ta’ala maka beruntung termasuk kelompok orang-orang yang ikhlas …

Jika niat adalah mencari penilaian manusia, agar dikagumi orang lain sebagai orang yang baik, maka sia-sialah usaha hidup.
Mungkin saja mendapat kekaguman orang lain, namun di hadapan Allah semua itu tiada artinya.
Semoga terhindar dari hal yang demikian…

Akhlak menjadi baik, ibadah menjadi semakin benar, ucapan dan perbuatan menjadi semakin terpelihara dan jauh dari kezhaliman, sesungguhnya adalah buah dari kondisi hati …

Semakin bersih hati, semakin lurus niat, maka akan semakin mulia akhlak …

Jika hati kotor, maka akhlak pun tidak jauh berbeda, penuh kepura-puraan dan jauh dari ketulusan …

Marilah kita senantiasa disiplin menjaga kebersihan hati …

PEMIMPIN IDEAL
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman,
وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَإِقَامَ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءَ الزَّكَاةِ وَكَانُوا لَنَا عَابِدِينَ
“Dan Kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-peminpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan, melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah.”
(QS. Al-Anbiyà’: 73)



Inilah pangkal dari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Juga pangkal dari kemuliaan akhlak kita yang akan bernilai di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Wa Allahu A’lamu Bis-Shawab …

Siapkanlah diri kita menyambut tamu yang akan datang secara tiba-tiba, yaitu kematian, jangan sampai tamu tersebut menemui kita dalam kondisi jauh dari ALLAH.

PEMIMPIN BERKEWAJIBAN MEMBIMBING RAKYATNYA.
Rasûlullàh Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ أَمِيرٍ يَلِي أَمْرَ الْمُسْلِمِينَ ثُمَّ لَا يَجْهَدُ لَهُمْ وَيَنْصَحُ إِلَّا لَمْ يَدْخُلْ مَعَهُمْ الْجَنَّةَ
Setiap pemimpin yang menangani urusan kaum muslimin, tetapi tidak berusaha semaksimal mungkin untuk mengurusi mereka dan memberikan arahan kepada mereka, maka dia tidak akan bisa masuk surga bersama kaum muslimin itu.”
(HR. Muslim, 205).

Ingatlah bahwa ;
Jika hati kotor, maka akhlak pun tidak jauh berbeda,
penuh kepura-puraan dan jauh dari ketulusan …

KITA AKAN DI MATI KAN SESUAI APA KEBIASAAN HIDUP KITA.

Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Setiap hamba akan dibangkitkan berdasarkan kondisi meninggalnya.”
(HR Muslim no 2878).

Berkata Al-Munaawi :
Yaitu  meninggal di atas kehidupan yang biasa ia jalani dan ia dibangkitkan di atas hal itu.”
(At-Taisiir bi Syarh Al-Jaami’ As-Shagiir 2/859)

Semua tahu bahwa sanya kematian akan datang secara tiba-tiba, tidak peduli dengan kondisi seorang hamba apakah dalam keadaan ketaatan kepada Allah atau dalam keadaan sedang bermaksiat, apakah dalam keadaan sakit ataupun dalam keadaan sehat, semuanya akan terjadi tiba-tiba.

Tentunya setiap dari kita berharap dianugerahi Husnul Khatimah, ajal menjemput tatkala kita sedang beribadah kepada Allah, tatkala bertaubat kepada Allah, sedang mengingat Allah, akan tetapi betapa banyak orang yang berharap meninggal dalam kondisi Husnul Khatimah akan tetapi kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya, Su’ul Khaatimah.

Allah Yang Maha Mulia telah memberlakukan sunnatullah Nya bahwasanya:
Orang yang hidup di atas sesuatu pola/model kehidupan maka ia pun akan mati di atas model tersebut, dan kelak ia akan dibangkitkan di atas model tersebut pula.”

Maka ingatlah ;
sesungguhnya seseorang akan dicabut nyawanya berdasarkan kehidupan yang biasa ia jalankan.

NASIB PENIPU, BAKHIL DAN PEMIMPIN YANG BURUK PERANGAI
Rasûlullàh Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ خَبٌّ وَلَا بَخِيلٌ وَلَا مَنَّانٌ وَلَا سَيِّئُ الْمَلَكَةِ وَأَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ الْمَمْلُوكُ إِذَا أَطَاعَ اللَّهَ وَأَطَاعَ سَيِّدَهُ
Tidak akan masuk surga:
– Orang yang suka menipu,
– Orang yang bakhil,
– Orang yang suka mengungkit-ungkit kebaikan/pemberian,
dan
– Pemimpin yang buruk.
Orang yang pertama kali masuk surga adalah budak yang taat kepada ALLAH dan taat (setia dan amanah) kepada majikannya.”
(HR. Ahmad, 32; At-Tirmidzî, 1537. Dalam sanadnya ada kelemahan, Bulûghul Maràm, 1537/1597)

Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang mengamalkan ilmunya dan Hasnul Khatimah
Aamiin ya Rabbal Alamiin …

Moga manfaat buat kita semua.
Wassalam BuyaHMA
Buya Hma Majo Kayo
Buya Masoed Abidin
Buya MAbidin Jabbar

BELAJAR LAH ADAB DARI RASULULLAH SAW

Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta- dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara”
(HR.Al-Bukhari hadits no. 6064 dan Muslim hadits no. 2563).

JANGAN DIMASUKI RUMAH ORANG LAIN KECUALI DENGAN IDZIN PEMILIKNYA.
Wahai, orang orang yang beriman, jangan lah kamu memasuki rumah yang bukan rumah mu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuni nya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu selalu ingat“.
(QS.An Nur:27).

Pelajaran adab dari Rasulullah adalah jika memasuki rumah tidak asal masuk saja tanpa meminta izin. Baik kita yakin ada orang di dalamnya ataupun tidak. Maka ucapkanlah salam terlebih dahulu. InsyaAllah perbuatan sedemikian itu lebih beradab dan memiliki sopan santun didalam pergaulan.

Sesungguhnya kekayaan itu adalah kekayaan hati dan kemiskinan adalah kemiskinan hati.”
(HR An-Nasai, Ibnu Hibban, Thabrani).

MAKNA HAKIKI KEKAYAAN dalam pandangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ADALAH KEKAYAAN JIWA. (HR Bukhari, Muslim, Ahmad dll).

Bersegeralah mengharap ampunan dari Allah dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang menafkah kan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang dan Allah menyukai orang- orang yang berbuat kebajikan.”
(QS Ali Imran [3]: 133).

“ …. dan mereka bertanya kepada mu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”.
(QS.17, Al Israk : 85).

Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.”
(HR. Ibnu Majah (no. 224) dari Shahabat Anas bin Malik Radhiyallahu anhu).

“… Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudah kan dirinya dengan nya jalan menuju Surga.”
(HR. Muslim (no. 2699) dan selainnya, dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu).

BERSIKAP LEMAH LEMBUT ;
Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut, Maka  tidak akan mendapatkan kebaikan”. (HR.Muslim no. 2592 dari Jabir bin Abdullah r.a).

JAUHI SIFAT KASAR. Bersikap lah baik dan lembut lah kepada siapa saja, karena sifat lembut mengantar kan kepada kasih sayang dan juga kebaikan kepada siapa saja dan dari siapa saja.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Bukan termasuk umatku orang yang tak menghormati orang tua, tidak menyayangi anak-anak dan tidak memuliakan alim ulama.”
(HR Ahmad, Thabrani, Hakim).

MALU SEBAGIAN DARI IMAN
Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
Sifat malu itu tidak datang kecuali dengan kebaikan.”
Maka Busyair bin Ka’b berkata: “Telah tertulis dalam hikmah, sesungguhnya dari sifat malu itu terdapat ketenangan, sesungguhnya dari sifat malu itu terdapat ketentraman.”
(HR. Bukhari: 6120).

Dalam hal ini, malu yang dimaksud adalah malu berbuat dosa, malu berbuat keburukan, malu tidak beradab, dan lain semacamnya. Tapi jangan malu berbuat kebaikan.
Untuk para wanita muslim Malulah memakai pakaian ketat karena itu pakaian orang tidak tau malu, memakai pakaian ketat di depan umum seperti orang menelanjangi dirinya dengan terang-terangan.
Untuk laki-laki muslim, malulah pakai celana pendek yg paha kelihatan karena paha itu aurat, dan itu celana orang tak tau malu.
Malulah berbuat maksiat, malulah berbuat dosa. Karena sungguh Allah maha mengetahui atas apa yang kita lakukan.

SEMUA ORANG INGIN MENJADI BAHAGIA
Semua manusia mau hidup bahagia, siapa saja semuanya pasti mau bahagia.
MAU HIDUP BAHAGIA ???? Jawabannya adalah TAATLAH PADA ALLAH, JUGA AMALKAN SUNNAH RASULULLAH Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.
<< inilah kunci utama kebahagiaan manusia. Karena tanpa itu maka sungguh kita hanya akan jauh dari kebahagiaan.  LAKUKANLAH DENGAN IKHLAS KARENA ALLAH.

Dari Tsabit, dia berkata, Anas Radhiyallahu ‘anhu bercerita kepada kami, dia berkata,
Aku menjadi pembantu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selama sepuluh tahun, beliau tidak pernah berkata kepadaku ’huh’. Juga tidak pernah mengatakan kepadaku (ketika aku melakukan sesuatu), ’Kenapa engkau melakukan?’
Dan tidak pernah mengatakan kepadaku (ketika aku tidak melakukan sesuatu), ’Tidakkah engkau melakukan?’.”
(HR Bukhari no. 6038, Muslim no. 2309).

SUKA LAH BERINFAQ DAN BERAMAL SEDEKAH.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu sesungguhnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba- hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat.
Salah satu di antara keduanya berdoa:
Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”, Sedangkan yang satu lagi berdo’a ;
Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)”
(HR Bukhary 5/270).

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(QS. 2 : 261).

JANGANLAH MENJADI ORANG YANG BANGKRUT DI AKHERAT.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?”
Mereka menjawab : “Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta/barang.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzaliman nya tersebut, diberikanlah di antara kebaikan nya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagi kan kepada orang-orang yang di dzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.”
(HR. Muslim no. 6522).

Penjelasan hadits ini, kita bisa simpulkan bahwa bangkrut di akhirat tidaklah sama dengan bangkrut di dunia. Jika di dunia, bangkrut identik dengan harta, maka bangkrut di akhirat berkaitan dengan amalan kita, entah itu kebajikan atau keburukan.

Seseorang akan dinyatakan bangkrut di akhirat jika amal kebajikannya tidak hanya habis untuk ‘membayar’ kejahatan yang dia lakukan, namun dia harus mendapat ’sumbangan’ amal keburukan dari orang2 yang pernah dia aniaya/perlakukan tidak baik.

Hal yang bisa kita pelajari dari hadits ini, hendaknya kita berhati-hati dalam bersikap, jangan sampai kita menyengsarakan/merugikan orang lain. Karena di akhirat kelak, kebajikan bisa berkurang dan yang lebih repot jika malah amal keburukan yang bertambah.
Kebenaran hanya milik Allah.

PERBANYAK SHALAWAT KEPADA NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM.
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ; “Perbanyaklah shalawat kepadaku (shalawat kepada nabi Muhammad Shallallahu Alaiyhi ‘alaihi wa Sallam) setiap hari jum’at karena shalawat nya umatku akan dipersembahkan untukku pada hari jum’at, maka barangsiapa yang paling banyak bershalawat kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku.”
(HR. Baihaqi dengan sanad shahih).

إِنَّ اللهَ وَ مَلاَئِكَتِهِ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبـِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا

Sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling besar mendatangkan manfaat (baik) bagi manusia yang lain.
(HR Thabrani).

Setiap kita mau bahagia, mau ketenangan hidup, mau kebaikan ini dan itu. 
Nah, mudah saja kalau mau semua itu.
Caranya, dekati yang menciptakan bahagia, yang menciptakan ketenangan, yang menciptakan semua kebaikan, maka mintalah semua itu kepada yang menciptakan. Mintalah pada Allah yang menciptakan segalanya.
Yaitu dengan cara, menjaga shalat, banyak berdzikir, menjalankan sunnah, dan tak kenal lelah dalam do’a dan usaha. InsyaAllah bisa.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Aku adalah pemimpin di rumah yang ada tengah di surga bagi orang-orang yang meninggal kan dusta, walau pun dalam keadaan senda gurau.”
(HR. Abu Dawud 4800 dari hadits Abu Umâmah Radhiyallahu ‘anhu).

Tetaplah berlaku jujur.
Sesungguhnya kejujuran dalam setiap bentuknya merupakan perbuatan yang terpuji.
Orang yang jujur dicintai oleh Allah Azza wa Jalla dan manusia, dan Allah Azza wa Jalla akan meninggikan kedudukannya dan menambah kan pahala bagi nya.
Bukti paling nyata yang menunjuk kan hal itu adalah kenyataan yang terjadi berupa pujian manusia bagi orang-orang yang jujur ketika mereka masih hidup maupun sudah meninggal dunia.
Berita yang mereka sampai kan diterima, amanah mereka terpercaya.
Sungguh beruntung orang-orang yang jujur, dan sungguh rugi orang yang berbuat dusta.

BACALAH AL QURAN
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
Bacalah Al Quran, karena dia akan dating pada hari Kiamat sebagai pemberi syafaat kepada para ahlinya (orang yang selalu membaca Al Quran)”
(HR. Muslim).

(1). “Al-Quran adalah sebuah kitab, petunjuk, kebenaran, bukti,” dan kebenaran yang abadi bagi kita sampai akhir zaman.”
(- Prof. TVN Persaud Ahli anatomi, ahli kesehatan anak-anak, dan ahli ginekologi kebidanan dan ilmu reproduksi
di Universitas Manitoba, Winnipeg, Menitoba, Kanada.)

(2). “Semua yang tertulis di dalam al-Quran pasti sebuah kebenaran, yang dapat dibuktikan dengan peralatan ilmiah.
(- Prof. Tejatat Tejasen Ketua Jurusan Anatomi Universitas Thailand, Chiang Mai.)

(3). “…metode ilmiah modern sekarang membuktikan apa yang telah dikata kan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam 1400 tahun yang lalu. AI-Quran adalah buku teks ilmu pengetahuan yang simpel dan sederhana untuk orang yang sederhana.
(- Prof. Alfred Kroner Ketua Jurusan Geologi Institut Geosciences, Universitas Johannnes Gutterburg, Maintz, Jerman.)

(4). “AI-Quran adalah kitab yang menakjub kan yang menggambar kan masa lalu, sekarang, dan masa depan.”
(- Prof. Palmer Ahli Geologi ternama Amerika Serikat.)

(5). “llmuwan itu sebenarnya hanya menegaskan apa yang telah tertulis di dalam al-Quran beberapa tahun yang lalu. Para ilmuwan sekarang hanya menemu kan apa yang telah tersebut di dalam al-Quran sejak 1400 tahun yang lalu.”
(- Prof. Shroeder Ilmuwan kelautan dari Jerman)

(6). “Dengan membaca al-Quran, saya dapat menemu kan jalan masa depan saya untuk investigasi alam semesta,”
(- Prof. Yoshihide Kozai Guru Besar Universitas Tokyo dan Direktur The National Astronomical Observatory, Mikata, Tokyo, Jepang)

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari jum’at akan diberikan cahaya baginya diantara dua jum’at.”
(HR. Al Hakim dan Baihaqi).

7 (TUJUH) GOLONGAN YANG MENDAPAT NAUNGAN ALLAH DI HARI KIAMAT.
“Ada tujuh golongan yang Allah akan naungi pada hari dimana tidak ada naungan selain naungan- Nya:
(1). Pemimpin yang adil,
(2). Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah,
(3). Seorang laki-laki yang hatinya selalu terpaut dengan masjid,
(4). Dua orang yang saling mencintai karena Allah yang mereka berkumpul karena-Nya dan juga berpisah karena-Nya, _(bukan orang yang berkasih sayang dalam berpacaran pada hal belum menikah)._
(5). Seorang laki-laki yang dirayu oleh wanita bangsawan lagi cantik untuk berbuat mesum lalu dia menolak seraya berkata, “Aku takut kepada Allah,”
(6). Seorang yang bersedekah dengan diam-diam sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekah kan oleh tangan kanannya,. dan
(7).  Seseorang yang berzikir/mengingat Allah dalam keadaan sendirian hingga dia menangis.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberi nya rezki dari arah yang tiada disangka- sangkanya.
Dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.”
(QS. Ath-Thalaq: 2-3).

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakan lah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalan mu dan mengampuni dosa-dosamu. Barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguh nya ia telah mendapat kemenangan yang besar
(QS.Al-Ahzab : 70-71).

Sesungguhnya seseorang dari kalian pergi mencari kayu bakar yang dipikul di atas pundaknya (untuk dijual) itu lebih baik dari pada meminta- minta kepada orang lain, baik diberi atau tidak.”
(HR.Imam Bukhari No 1470).

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Janganlah saling memarahi, (janganlah kalian saling membelakangi), (jangan tak mau saling memperdulikan), (janganlah kalian saling menyaingi, saling menjatuhkan). Tetapi, jadilah kalian hamba- hamba Allah yang bersaudara.”
(HR. Muslim: 2563).

“Sesungguhnya di antara sahabat Rasulullah Shallallahu ’alaih wa sallam ada yang berkata:
Ya Rasulullah, orang-orang kaya lebih banyak mendapat pahala, mereka mengerja kan shalat sebagaimana kami mengerjakan shalat, dan mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa. Dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka.” ……..

Nabi Shallallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Bukankah Allah telah menjadikan bagimu sesuatu untuk bersedekah? Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah sedekah, tiap-tiap tahmid adalah sedekah, tiaptiap tahlil adalah sedekah, menyuruh seseorang kepada kebaikan adalah sedekah, melarangnya dari kemungkaran adalah sedekah.”
(HR Muslim 1674)

KISAH PENUH HIKMAH.
Saya teringat dengan seorang tabi’in yaitu Uwais Al Qarni. Kata Rasulullah saw, dia tidak dikenal penduduk bumi tetapi sangat terkenal di langit. Hidupnya terbilang miskin, tapi tak pernah membuatnya menjadi lalai dalam beribadah atau membantu sesamanya. Jika ia mempunya rizki lebih, ia tak segan membagikannya kepada tetangga nya yang sama- sama kesusahan.
Pekerjaannya hanya seorang pengembala, uang yang dihasilkan nya digunakan untuk keperluan ia dan Ibunya sehari-hari. Siang hari ia bekerja sambil berpuasa, sedangkan malam hari ia gunakan untuk shalat dan bermunajat kepada Allah. Pakaian yang ia punya hanya yang melekat di tubuh nya saja.

Sedari kecil ia tak pernah mengenyam pendidikan formal, pendidikan hanya ia dapat dari kedua orangtua nya. Ia seringkali dicap sebagai anak bodoh. Tapi ia tak pernah memperdulikan nya dan tetap semangat membantu sesama.
Ia juga seorang anak yang sangat taat pada Ibunya. Ia hidup di zaman Rasulullah saw tapi belum pernah bertemu langsung dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Namun karena kecintannya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia meminta izin kepada ibunya untuk berangkat ke Madinah. Kurang lebih empat ratus kilometer ia berjalan kaki dari Yaman hingga tiba di kediaman Rasulullah saw, sayangnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat itu tidak berada di rumah karena sedang berada di medan perang. Ia di hinggapi rasa bingung, ia ingin sekali bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tapi di satu sisi ia teringat akan pesan ibunya untuk tidak berlama-lama meninggalkannya. Akhirnya ia pun pulang tanpa bertemu dengan seseorang yang amat dicintainya.

Di atas adalah sekelumit kisah dari seorang tabi’in mulia Uwais Al Qarni.
Terkesan dengan julukannya, tidak di kenal penduduk bumi tapi terkenal di langit. Ia hanya berusaha menyibukan diri beribadah dan membantu orang lain, bukan menyibukan diri untuk menjadikan nya seorang yang hanya terkenal di bumi saja.

Bagi kita yang kini terlihat biasa saja atau bahkan terlupa, seringkali di ejek (bukan karena perbuatan buruk) jangan pernah merasa bersedih. Jika kita sudah melakukan hal-hal baik dan terus berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Di bumi kita tanpa gelar tapi yakinlah bahwa kelak penduduk langit akan mengelu-elu kan kita.

Di dunia, kita diberi ujian kemiskinan, selama hal itu tidak membuat kita lalai akan segala perintah Allah.
Maka bersiaplah akan balasan yang dijanjikan Allah berupa Surga bagi orang-orang yang bersabar. Dan kekayaan abadi ada di Akhirat nanti bukan di Bumi ini.

Di Dunia, kita terlihat bodoh dan jauh dari ilmu, meskipun sebenarnya kita adalah makhluk yang sedang belajar segala hal. Tanpa ada manusia yang mengetahui proses belajar kita.
Abaikan saja penglihatan mata orang-orang yang menatap sinis. Sungguh penilaian Allah jauh lebih penting.

Semoga kita bisa belajar dari keteguhan Uwais Al Qarni untuk tidak menatap dunia adalah segalanya.
Hingga akhir hidup nya -Uwais yang sering diejek, pada pemakaman nya banyak dihadiri makhluk berpakaian putih (malaikat) dan selepas disemayam kan, kuburannya langsung lenyap. Ruhnya langsung dibawa oleh malaikat.

Rabi’ bin Khutsaim berkata, “Aku pergi ke tempat Uwais al-Qarni, aku mendapati beliau sedang duduk setelah selesai menunaikan shalat Shubuh.”

Aku berkata (pada diriku),
“Aku tidak akan mengganggunya dari bertasbih. Setelah masuk waktu Zhuhur, beliau mengerja kan shalat Zhuhur. Dan begitu masuk waktu Ashar beliau shalat Ashar. Selesai shalat Ashar beliau duduk sambil berdzikir hingga tiba waktu Maghrib. Setelah shalat Maghrib beliau menunggu waktu Isya’, kemudian shalat Isya’.
Selesai shalat Isya’ beliau mengerjakan shalat hingga menjelang Shubuh. Setelah shalat Shubuh beliau duduk dan tanpa sengaja tertidur. Tiba-tiba saja beliau terbangun. Ketika itu aku mendengar dia berkata, ‘Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari mata yang senang tidur, dan perut yang tidak merasa kenyang’.”

Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.
(QS. Al-Baqarah [2]:2)

Orang yang bertaqwa adalah orang yang menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah.

DOA MENGUAT KAN HATI
اللّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِنُوْرِ قُدْسِكَ وَ عَظَمَةِ طَهَارَتِكَ وَ بَرَكَةِ جَلاَلِكَ مِنْ كُلِّ عَافَةٍ وَ عَاهَةٍ وَ مِنْ طَوَارِقِ اللَّيْلِ وَ النَّهَارِ إِلاَّ طَارِقًا يَطْرُقَ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَانُ
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan cahaya kesucian-Mu dan keagungan-Mu dari segala kebencian dan gangguan serta dari segala kejahatan yang datang baik di waktu malam maupun di waktu siang, kecuali yang datang dengan kebaikan wahai Yang Maha Pengasih.
أَنْتَ غِيَاثِي فَبِكَ أَغُوْثُ وَ أَنْتَ مَلاَذِي فَبِكَ أَلـُـوْذُ وَ أَنـْتَ عِيَاذِي فَبِكَ أَعُوْذُ.
Engkau Maha Penolong, maka kepada-Mu lah aku memohon pertolongan, Engkau tempat berlindung, maka kepada-Mu lah aku berlindung, Engkau lah yang menemani, maka dengan Mu lah aku berteman.
يَا مَنْ ذَلـَّتْ لَهُ رِقَابُ الْجَبَابِرَةِ وَ خَضَعَتْ لَهُ أَعْنَاقُ الفَرَاعِنَةِ، أَعُوْذُبِكَ مِنْ خِزْيِكَ وَ كَشْفِ سَتْرِكَ وَ اْلإِنْصِرَافِ عَنْ شُكْرِكَ.
Wahai Yang Maha Kuasa, yang telah menghinakan hamba yang sombong, dan yang telah menaklukkan hamba yang angkuh, aku berlindung kepada-Mu dari menghinakan-Mu, dan membuka- buka rahasiaMu serta berpaling dari mensyukuri nikmat-Mu.
أَنَا فيِ حِرْزِكَ لَيْلَي وَ نَهَارِي وَ نَوْمِي وَ قَرَارِي وَ ظَعْنِي وَ أَشْفَارِي.
Aku dalam tempat-Mu yang kokoh pada waktu malam-Ku, siang-Ku, pada waktu tidur-Ku, waktu diam-Ku, waktu pagi-Ku dan perjalanan-Ku.
ذِكْرُكَ شِعَاِري وَثَنَائِكَ دِثَارِي
Mengingat-Mu adalah pakaianku dan menyanjung- Mu adalah selimut- Ku.
لاَإِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، تَعْظِيْمًا لِوَجْهِكَ، وَ تَكْرِيْمًا لِسُبْحَانِكَ، أَجِرْنِى مِنْ خِزْيِكَ وَ مِنْ شَرِّ عِبَادِكَ، وَاضْرِبْ عَلَيَّ سُرَاِدقَاتِ حِفْظِكَ، وَ أَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فيِ حِفْظِ عِنَايَتِكَ، وَ عُدْليِ بِخَيْرٍ يَاأَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ.
Tiada Tuhan selain engkau, karena mengagung kan wajah-Mu dan memuliakan kesucian-Mu, jauhkanlah aku dari kehinaan dan menjadi hamba- Mu yang buruk. Berikanlah kepadaku naungan dan perlindungan-Mu, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu dalam lindungan-Mu, dan berikanlah kepadaku sebaik-baik kebaikan, wahai zat Yang Maha Pengasih lagi penyayang.


رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ اِسْرَافَنَا فِى أَمْرِنَا وَ ثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَ انْصُرْنَا عَلَى القَوْمِ الكَافَرْيْن.
Ya Allah, Ampunilah dosa kami, ampunilah keteledoran kami, dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami menghadapi kaum kafir”.
اللَّهُمَّ لاَ تُمْكِنُ الأَعْدَاءَ فِيْنَا وَلاَ تُسَلِّطْهُمْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ َيَخافُكَ وَلاَ يَرْحَمُنَا
Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau beri kemungkinan musuh berkuasa terhadap kami janganlah Engkau berikan kemungkinan mereka memerintah kami, walaupun kami mempunyai dosa. Janganlah Engkau jadikan yang memerintah kami, orang yang tidak takut kepada-Mu, dan tidak mempunyai kasih sayang terhadap kami”.
اللهُمَّ أَهْلِكِ الكَفَرَةَ الَّذِي يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ وَ يَكْذِبُوْنَ رَسُلَكَ وَ يُقَاتِلُوْنَ أَوْلِيَائَكَ
Wahai Tuhan kami, hancurkan lah orang-orang yang selalu menutup jalan Engkau, yang tidak memberikan kebebasan kepada agama- Mu, dan mereka-mereka yang mendusta kan Rasul-Rasul Engkau,dan mereka yang memerangi orang-orang yang Engkau kasihi”.
اللهُمَّ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ وَ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَ أَنْزِلْ بِهِمْ بَأْسَكَ الَّذِي لا َتَرُوْدَهُ عَنِ القَوْمِ الُمجْرِمِْينَ.
Wahai Tuhan kami, hancurkan lah kesatuan mereka, dan pecah belah barisan mereka. Turunkan kepada mereka ‘azab sengsara-Mu, yang selalu Engkau timpakan kepada golongan- golongan yang selalu berbuat dosa”.
اللهُمَّ أَعِزِّ الإِسْلاَمِ وَ المُسْلِمِيْنَ وَ اخْذُلِ الكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِيْنَ
Wahai Tuhan kami, berilah kemuliaan kepada Islam dan kaum Muslimin, rendah kanlah orang- orang yang kafir dan orang musyrik”.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ المُؤْمِنَاتِ وَ المُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمَاتِ، اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ اْلأَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ اجْعَلْ يَوْمَنَا خَيْرًا ِمنْ أَمْسِنَا، وَ اجْعَلْ غَدَنَا خَيْرًا ِمْن يَوْمِنَا، وَ احْسِنْ عَاقِبَتَنَا فيِ الأُمُوْرِ كُلِّهَا، وَ أَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَ عَذَابِ الآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ اْلعَفْوَ وَ العَافِيَةَ فيِ دِيْنِنَا وَ دُنْيَاناَ وَ أَهْلِيْنَا وَ أَمْوَالِنَا، رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ وَ تبُ ْعَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَ سَلاَمُ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَ اْلحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.
Aamiin ya Rabbal Alamiin.