Tag Archives: DIKALA SUDAH USIA LANJUT

AKHLAK MULIA MEMULIAKAN HAMBA ALLAH

Alhamdulillah.
Segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Semoga Allah Yang Maha Mengabulkan Doa, senantiasa melimpahkan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita tidak menjadi orang-orang yang tersesat.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam …

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda,
Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia…”
(HR. Ahmad).

Ketika seseorang berupaya mengubah akhlak menjadi lebih baik, maka sangatlah penting untuk selalu bertanya kepada diri sendiri, mengapa akhlak baik itu menjadi wajib untuk dilakukan ?

Syaitan itu sangat licin, licik dan halus cara-cara nya untuk menjerumuskan manusia.

Penting sangat bagi seseorang untuk bermuhasabah apakah kebaikan akhlaknya ini murni demi mendapat penilaian Allah, ataukah demi mendapat kekaguman orang lain ?

Jika, niat murni Lillaahi Ta’ala maka beruntung termasuk kelompok orang-orang yang ikhlas …

Jika niat adalah mencari penilaian manusia, agar dikagumi orang lain sebagai orang yang baik, maka sia-sialah usaha hidup.
Mungkin saja mendapat kekaguman orang lain, namun di hadapan Allah semua itu tiada artinya.
Semoga terhindar dari hal yang demikian…

Akhlak menjadi baik, ibadah menjadi semakin benar, ucapan dan perbuatan menjadi semakin terpelihara dan jauh dari kezhaliman, sesungguhnya adalah buah dari kondisi hati …

Semakin bersih hati, semakin lurus niat, maka akan semakin mulia akhlak …

Jika hati kotor, maka akhlak pun tidak jauh berbeda, penuh kepura-puraan dan jauh dari ketulusan …

Marilah kita senantiasa disiplin menjaga kebersihan hati …

PEMIMPIN IDEAL
Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman,
وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَإِقَامَ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءَ الزَّكَاةِ وَكَانُوا لَنَا عَابِدِينَ
“Dan Kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-peminpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan, melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah.”
(QS. Al-Anbiyà’: 73)



Inilah pangkal dari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Juga pangkal dari kemuliaan akhlak kita yang akan bernilai di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Wa Allahu A’lamu Bis-Shawab …

Siapkanlah diri kita menyambut tamu yang akan datang secara tiba-tiba, yaitu kematian, jangan sampai tamu tersebut menemui kita dalam kondisi jauh dari ALLAH.

PEMIMPIN BERKEWAJIBAN MEMBIMBING RAKYATNYA.
Rasûlullàh Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ أَمِيرٍ يَلِي أَمْرَ الْمُسْلِمِينَ ثُمَّ لَا يَجْهَدُ لَهُمْ وَيَنْصَحُ إِلَّا لَمْ يَدْخُلْ مَعَهُمْ الْجَنَّةَ
Setiap pemimpin yang menangani urusan kaum muslimin, tetapi tidak berusaha semaksimal mungkin untuk mengurusi mereka dan memberikan arahan kepada mereka, maka dia tidak akan bisa masuk surga bersama kaum muslimin itu.”
(HR. Muslim, 205).

Ingatlah bahwa ;
Jika hati kotor, maka akhlak pun tidak jauh berbeda,
penuh kepura-puraan dan jauh dari ketulusan …

KITA AKAN DI MATI KAN SESUAI APA KEBIASAAN HIDUP KITA.

Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Setiap hamba akan dibangkitkan berdasarkan kondisi meninggalnya.”
(HR Muslim no 2878).

Berkata Al-Munaawi :
Yaitu  meninggal di atas kehidupan yang biasa ia jalani dan ia dibangkitkan di atas hal itu.”
(At-Taisiir bi Syarh Al-Jaami’ As-Shagiir 2/859)

Semua tahu bahwa sanya kematian akan datang secara tiba-tiba, tidak peduli dengan kondisi seorang hamba apakah dalam keadaan ketaatan kepada Allah atau dalam keadaan sedang bermaksiat, apakah dalam keadaan sakit ataupun dalam keadaan sehat, semuanya akan terjadi tiba-tiba.

Tentunya setiap dari kita berharap dianugerahi Husnul Khatimah, ajal menjemput tatkala kita sedang beribadah kepada Allah, tatkala bertaubat kepada Allah, sedang mengingat Allah, akan tetapi betapa banyak orang yang berharap meninggal dalam kondisi Husnul Khatimah akan tetapi kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya, Su’ul Khaatimah.

Allah Yang Maha Mulia telah memberlakukan sunnatullah Nya bahwasanya:
Orang yang hidup di atas sesuatu pola/model kehidupan maka ia pun akan mati di atas model tersebut, dan kelak ia akan dibangkitkan di atas model tersebut pula.”

Maka ingatlah ;
sesungguhnya seseorang akan dicabut nyawanya berdasarkan kehidupan yang biasa ia jalankan.

NASIB PENIPU, BAKHIL DAN PEMIMPIN YANG BURUK PERANGAI
Rasûlullàh Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ خَبٌّ وَلَا بَخِيلٌ وَلَا مَنَّانٌ وَلَا سَيِّئُ الْمَلَكَةِ وَأَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ الْمَمْلُوكُ إِذَا أَطَاعَ اللَّهَ وَأَطَاعَ سَيِّدَهُ
Tidak akan masuk surga:
– Orang yang suka menipu,
– Orang yang bakhil,
– Orang yang suka mengungkit-ungkit kebaikan/pemberian,
dan
– Pemimpin yang buruk.
Orang yang pertama kali masuk surga adalah budak yang taat kepada ALLAH dan taat (setia dan amanah) kepada majikannya.”
(HR. Ahmad, 32; At-Tirmidzî, 1537. Dalam sanadnya ada kelemahan, Bulûghul Maràm, 1537/1597)

Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang mengamalkan ilmunya dan Hasnul Khatimah
Aamiin ya Rabbal Alamiin …

Moga manfaat buat kita semua.
Wassalam BuyaHMA
Buya Hma Majo Kayo
Buya Masoed Abidin
Buya MAbidin Jabbar

BELAJAR LAH ADAB DARI RASULULLAH SAW

Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta- dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara”
(HR.Al-Bukhari hadits no. 6064 dan Muslim hadits no. 2563).

JANGAN DIMASUKI RUMAH ORANG LAIN KECUALI DENGAN IDZIN PEMILIKNYA.
Wahai, orang orang yang beriman, jangan lah kamu memasuki rumah yang bukan rumah mu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuni nya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu selalu ingat“.
(QS.An Nur:27).

Pelajaran adab dari Rasulullah adalah jika memasuki rumah tidak asal masuk saja tanpa meminta izin. Baik kita yakin ada orang di dalamnya ataupun tidak. Maka ucapkanlah salam terlebih dahulu. InsyaAllah perbuatan sedemikian itu lebih beradab dan memiliki sopan santun didalam pergaulan.

Sesungguhnya kekayaan itu adalah kekayaan hati dan kemiskinan adalah kemiskinan hati.”
(HR An-Nasai, Ibnu Hibban, Thabrani).

MAKNA HAKIKI KEKAYAAN dalam pandangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ADALAH KEKAYAAN JIWA. (HR Bukhari, Muslim, Ahmad dll).

Bersegeralah mengharap ampunan dari Allah dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang menafkah kan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang dan Allah menyukai orang- orang yang berbuat kebajikan.”
(QS Ali Imran [3]: 133).

“ …. dan mereka bertanya kepada mu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”.
(QS.17, Al Israk : 85).

Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.”
(HR. Ibnu Majah (no. 224) dari Shahabat Anas bin Malik Radhiyallahu anhu).

“… Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudah kan dirinya dengan nya jalan menuju Surga.”
(HR. Muslim (no. 2699) dan selainnya, dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu).

BERSIKAP LEMAH LEMBUT ;
Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut, Maka  tidak akan mendapatkan kebaikan”. (HR.Muslim no. 2592 dari Jabir bin Abdullah r.a).

JAUHI SIFAT KASAR. Bersikap lah baik dan lembut lah kepada siapa saja, karena sifat lembut mengantar kan kepada kasih sayang dan juga kebaikan kepada siapa saja dan dari siapa saja.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Bukan termasuk umatku orang yang tak menghormati orang tua, tidak menyayangi anak-anak dan tidak memuliakan alim ulama.”
(HR Ahmad, Thabrani, Hakim).

MALU SEBAGIAN DARI IMAN
Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
Sifat malu itu tidak datang kecuali dengan kebaikan.”
Maka Busyair bin Ka’b berkata: “Telah tertulis dalam hikmah, sesungguhnya dari sifat malu itu terdapat ketenangan, sesungguhnya dari sifat malu itu terdapat ketentraman.”
(HR. Bukhari: 6120).

Dalam hal ini, malu yang dimaksud adalah malu berbuat dosa, malu berbuat keburukan, malu tidak beradab, dan lain semacamnya. Tapi jangan malu berbuat kebaikan.
Untuk para wanita muslim Malulah memakai pakaian ketat karena itu pakaian orang tidak tau malu, memakai pakaian ketat di depan umum seperti orang menelanjangi dirinya dengan terang-terangan.
Untuk laki-laki muslim, malulah pakai celana pendek yg paha kelihatan karena paha itu aurat, dan itu celana orang tak tau malu.
Malulah berbuat maksiat, malulah berbuat dosa. Karena sungguh Allah maha mengetahui atas apa yang kita lakukan.

SEMUA ORANG INGIN MENJADI BAHAGIA
Semua manusia mau hidup bahagia, siapa saja semuanya pasti mau bahagia.
MAU HIDUP BAHAGIA ???? Jawabannya adalah TAATLAH PADA ALLAH, JUGA AMALKAN SUNNAH RASULULLAH Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.
<< inilah kunci utama kebahagiaan manusia. Karena tanpa itu maka sungguh kita hanya akan jauh dari kebahagiaan.  LAKUKANLAH DENGAN IKHLAS KARENA ALLAH.

Dari Tsabit, dia berkata, Anas Radhiyallahu ‘anhu bercerita kepada kami, dia berkata,
Aku menjadi pembantu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selama sepuluh tahun, beliau tidak pernah berkata kepadaku ’huh’. Juga tidak pernah mengatakan kepadaku (ketika aku melakukan sesuatu), ’Kenapa engkau melakukan?’
Dan tidak pernah mengatakan kepadaku (ketika aku tidak melakukan sesuatu), ’Tidakkah engkau melakukan?’.”
(HR Bukhari no. 6038, Muslim no. 2309).

SUKA LAH BERINFAQ DAN BERAMAL SEDEKAH.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu sesungguhnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba- hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat.
Salah satu di antara keduanya berdoa:
Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”, Sedangkan yang satu lagi berdo’a ;
Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)”
(HR Bukhary 5/270).

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(QS. 2 : 261).

JANGANLAH MENJADI ORANG YANG BANGKRUT DI AKHERAT.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?”
Mereka menjawab : “Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta/barang.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzaliman nya tersebut, diberikanlah di antara kebaikan nya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagi kan kepada orang-orang yang di dzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.”
(HR. Muslim no. 6522).

Penjelasan hadits ini, kita bisa simpulkan bahwa bangkrut di akhirat tidaklah sama dengan bangkrut di dunia. Jika di dunia, bangkrut identik dengan harta, maka bangkrut di akhirat berkaitan dengan amalan kita, entah itu kebajikan atau keburukan.

Seseorang akan dinyatakan bangkrut di akhirat jika amal kebajikannya tidak hanya habis untuk ‘membayar’ kejahatan yang dia lakukan, namun dia harus mendapat ’sumbangan’ amal keburukan dari orang2 yang pernah dia aniaya/perlakukan tidak baik.

Hal yang bisa kita pelajari dari hadits ini, hendaknya kita berhati-hati dalam bersikap, jangan sampai kita menyengsarakan/merugikan orang lain. Karena di akhirat kelak, kebajikan bisa berkurang dan yang lebih repot jika malah amal keburukan yang bertambah.
Kebenaran hanya milik Allah.

PERBANYAK SHALAWAT KEPADA NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM.
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ; “Perbanyaklah shalawat kepadaku (shalawat kepada nabi Muhammad Shallallahu Alaiyhi ‘alaihi wa Sallam) setiap hari jum’at karena shalawat nya umatku akan dipersembahkan untukku pada hari jum’at, maka barangsiapa yang paling banyak bershalawat kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku.”
(HR. Baihaqi dengan sanad shahih).

إِنَّ اللهَ وَ مَلاَئِكَتِهِ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبـِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا

Sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling besar mendatangkan manfaat (baik) bagi manusia yang lain.
(HR Thabrani).

Setiap kita mau bahagia, mau ketenangan hidup, mau kebaikan ini dan itu. 
Nah, mudah saja kalau mau semua itu.
Caranya, dekati yang menciptakan bahagia, yang menciptakan ketenangan, yang menciptakan semua kebaikan, maka mintalah semua itu kepada yang menciptakan. Mintalah pada Allah yang menciptakan segalanya.
Yaitu dengan cara, menjaga shalat, banyak berdzikir, menjalankan sunnah, dan tak kenal lelah dalam do’a dan usaha. InsyaAllah bisa.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Aku adalah pemimpin di rumah yang ada tengah di surga bagi orang-orang yang meninggal kan dusta, walau pun dalam keadaan senda gurau.”
(HR. Abu Dawud 4800 dari hadits Abu Umâmah Radhiyallahu ‘anhu).

Tetaplah berlaku jujur.
Sesungguhnya kejujuran dalam setiap bentuknya merupakan perbuatan yang terpuji.
Orang yang jujur dicintai oleh Allah Azza wa Jalla dan manusia, dan Allah Azza wa Jalla akan meninggikan kedudukannya dan menambah kan pahala bagi nya.
Bukti paling nyata yang menunjuk kan hal itu adalah kenyataan yang terjadi berupa pujian manusia bagi orang-orang yang jujur ketika mereka masih hidup maupun sudah meninggal dunia.
Berita yang mereka sampai kan diterima, amanah mereka terpercaya.
Sungguh beruntung orang-orang yang jujur, dan sungguh rugi orang yang berbuat dusta.

BACALAH AL QURAN
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
Bacalah Al Quran, karena dia akan dating pada hari Kiamat sebagai pemberi syafaat kepada para ahlinya (orang yang selalu membaca Al Quran)”
(HR. Muslim).

(1). “Al-Quran adalah sebuah kitab, petunjuk, kebenaran, bukti,” dan kebenaran yang abadi bagi kita sampai akhir zaman.”
(- Prof. TVN Persaud Ahli anatomi, ahli kesehatan anak-anak, dan ahli ginekologi kebidanan dan ilmu reproduksi
di Universitas Manitoba, Winnipeg, Menitoba, Kanada.)

(2). “Semua yang tertulis di dalam al-Quran pasti sebuah kebenaran, yang dapat dibuktikan dengan peralatan ilmiah.
(- Prof. Tejatat Tejasen Ketua Jurusan Anatomi Universitas Thailand, Chiang Mai.)

(3). “…metode ilmiah modern sekarang membuktikan apa yang telah dikata kan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam 1400 tahun yang lalu. AI-Quran adalah buku teks ilmu pengetahuan yang simpel dan sederhana untuk orang yang sederhana.
(- Prof. Alfred Kroner Ketua Jurusan Geologi Institut Geosciences, Universitas Johannnes Gutterburg, Maintz, Jerman.)

(4). “AI-Quran adalah kitab yang menakjub kan yang menggambar kan masa lalu, sekarang, dan masa depan.”
(- Prof. Palmer Ahli Geologi ternama Amerika Serikat.)

(5). “llmuwan itu sebenarnya hanya menegaskan apa yang telah tertulis di dalam al-Quran beberapa tahun yang lalu. Para ilmuwan sekarang hanya menemu kan apa yang telah tersebut di dalam al-Quran sejak 1400 tahun yang lalu.”
(- Prof. Shroeder Ilmuwan kelautan dari Jerman)

(6). “Dengan membaca al-Quran, saya dapat menemu kan jalan masa depan saya untuk investigasi alam semesta,”
(- Prof. Yoshihide Kozai Guru Besar Universitas Tokyo dan Direktur The National Astronomical Observatory, Mikata, Tokyo, Jepang)

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari jum’at akan diberikan cahaya baginya diantara dua jum’at.”
(HR. Al Hakim dan Baihaqi).

7 (TUJUH) GOLONGAN YANG MENDAPAT NAUNGAN ALLAH DI HARI KIAMAT.
“Ada tujuh golongan yang Allah akan naungi pada hari dimana tidak ada naungan selain naungan- Nya:
(1). Pemimpin yang adil,
(2). Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah,
(3). Seorang laki-laki yang hatinya selalu terpaut dengan masjid,
(4). Dua orang yang saling mencintai karena Allah yang mereka berkumpul karena-Nya dan juga berpisah karena-Nya, _(bukan orang yang berkasih sayang dalam berpacaran pada hal belum menikah)._
(5). Seorang laki-laki yang dirayu oleh wanita bangsawan lagi cantik untuk berbuat mesum lalu dia menolak seraya berkata, “Aku takut kepada Allah,”
(6). Seorang yang bersedekah dengan diam-diam sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekah kan oleh tangan kanannya,. dan
(7).  Seseorang yang berzikir/mengingat Allah dalam keadaan sendirian hingga dia menangis.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberi nya rezki dari arah yang tiada disangka- sangkanya.
Dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.”
(QS. Ath-Thalaq: 2-3).

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakan lah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalan mu dan mengampuni dosa-dosamu. Barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguh nya ia telah mendapat kemenangan yang besar
(QS.Al-Ahzab : 70-71).

Sesungguhnya seseorang dari kalian pergi mencari kayu bakar yang dipikul di atas pundaknya (untuk dijual) itu lebih baik dari pada meminta- minta kepada orang lain, baik diberi atau tidak.”
(HR.Imam Bukhari No 1470).

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Janganlah saling memarahi, (janganlah kalian saling membelakangi), (jangan tak mau saling memperdulikan), (janganlah kalian saling menyaingi, saling menjatuhkan). Tetapi, jadilah kalian hamba- hamba Allah yang bersaudara.”
(HR. Muslim: 2563).

“Sesungguhnya di antara sahabat Rasulullah Shallallahu ’alaih wa sallam ada yang berkata:
Ya Rasulullah, orang-orang kaya lebih banyak mendapat pahala, mereka mengerja kan shalat sebagaimana kami mengerjakan shalat, dan mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa. Dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka.” ……..

Nabi Shallallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Bukankah Allah telah menjadikan bagimu sesuatu untuk bersedekah? Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah sedekah, tiap-tiap tahmid adalah sedekah, tiaptiap tahlil adalah sedekah, menyuruh seseorang kepada kebaikan adalah sedekah, melarangnya dari kemungkaran adalah sedekah.”
(HR Muslim 1674)

KISAH PENUH HIKMAH.
Saya teringat dengan seorang tabi’in yaitu Uwais Al Qarni. Kata Rasulullah saw, dia tidak dikenal penduduk bumi tetapi sangat terkenal di langit. Hidupnya terbilang miskin, tapi tak pernah membuatnya menjadi lalai dalam beribadah atau membantu sesamanya. Jika ia mempunya rizki lebih, ia tak segan membagikannya kepada tetangga nya yang sama- sama kesusahan.
Pekerjaannya hanya seorang pengembala, uang yang dihasilkan nya digunakan untuk keperluan ia dan Ibunya sehari-hari. Siang hari ia bekerja sambil berpuasa, sedangkan malam hari ia gunakan untuk shalat dan bermunajat kepada Allah. Pakaian yang ia punya hanya yang melekat di tubuh nya saja.

Sedari kecil ia tak pernah mengenyam pendidikan formal, pendidikan hanya ia dapat dari kedua orangtua nya. Ia seringkali dicap sebagai anak bodoh. Tapi ia tak pernah memperdulikan nya dan tetap semangat membantu sesama.
Ia juga seorang anak yang sangat taat pada Ibunya. Ia hidup di zaman Rasulullah saw tapi belum pernah bertemu langsung dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Namun karena kecintannya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia meminta izin kepada ibunya untuk berangkat ke Madinah. Kurang lebih empat ratus kilometer ia berjalan kaki dari Yaman hingga tiba di kediaman Rasulullah saw, sayangnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat itu tidak berada di rumah karena sedang berada di medan perang. Ia di hinggapi rasa bingung, ia ingin sekali bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tapi di satu sisi ia teringat akan pesan ibunya untuk tidak berlama-lama meninggalkannya. Akhirnya ia pun pulang tanpa bertemu dengan seseorang yang amat dicintainya.

Di atas adalah sekelumit kisah dari seorang tabi’in mulia Uwais Al Qarni.
Terkesan dengan julukannya, tidak di kenal penduduk bumi tapi terkenal di langit. Ia hanya berusaha menyibukan diri beribadah dan membantu orang lain, bukan menyibukan diri untuk menjadikan nya seorang yang hanya terkenal di bumi saja.

Bagi kita yang kini terlihat biasa saja atau bahkan terlupa, seringkali di ejek (bukan karena perbuatan buruk) jangan pernah merasa bersedih. Jika kita sudah melakukan hal-hal baik dan terus berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Di bumi kita tanpa gelar tapi yakinlah bahwa kelak penduduk langit akan mengelu-elu kan kita.

Di dunia, kita diberi ujian kemiskinan, selama hal itu tidak membuat kita lalai akan segala perintah Allah.
Maka bersiaplah akan balasan yang dijanjikan Allah berupa Surga bagi orang-orang yang bersabar. Dan kekayaan abadi ada di Akhirat nanti bukan di Bumi ini.

Di Dunia, kita terlihat bodoh dan jauh dari ilmu, meskipun sebenarnya kita adalah makhluk yang sedang belajar segala hal. Tanpa ada manusia yang mengetahui proses belajar kita.
Abaikan saja penglihatan mata orang-orang yang menatap sinis. Sungguh penilaian Allah jauh lebih penting.

Semoga kita bisa belajar dari keteguhan Uwais Al Qarni untuk tidak menatap dunia adalah segalanya.
Hingga akhir hidup nya -Uwais yang sering diejek, pada pemakaman nya banyak dihadiri makhluk berpakaian putih (malaikat) dan selepas disemayam kan, kuburannya langsung lenyap. Ruhnya langsung dibawa oleh malaikat.

Rabi’ bin Khutsaim berkata, “Aku pergi ke tempat Uwais al-Qarni, aku mendapati beliau sedang duduk setelah selesai menunaikan shalat Shubuh.”

Aku berkata (pada diriku),
“Aku tidak akan mengganggunya dari bertasbih. Setelah masuk waktu Zhuhur, beliau mengerja kan shalat Zhuhur. Dan begitu masuk waktu Ashar beliau shalat Ashar. Selesai shalat Ashar beliau duduk sambil berdzikir hingga tiba waktu Maghrib. Setelah shalat Maghrib beliau menunggu waktu Isya’, kemudian shalat Isya’.
Selesai shalat Isya’ beliau mengerjakan shalat hingga menjelang Shubuh. Setelah shalat Shubuh beliau duduk dan tanpa sengaja tertidur. Tiba-tiba saja beliau terbangun. Ketika itu aku mendengar dia berkata, ‘Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari mata yang senang tidur, dan perut yang tidak merasa kenyang’.”

Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.
(QS. Al-Baqarah [2]:2)

Orang yang bertaqwa adalah orang yang menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah.

DOA MENGUAT KAN HATI
اللّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِنُوْرِ قُدْسِكَ وَ عَظَمَةِ طَهَارَتِكَ وَ بَرَكَةِ جَلاَلِكَ مِنْ كُلِّ عَافَةٍ وَ عَاهَةٍ وَ مِنْ طَوَارِقِ اللَّيْلِ وَ النَّهَارِ إِلاَّ طَارِقًا يَطْرُقَ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَانُ
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan cahaya kesucian-Mu dan keagungan-Mu dari segala kebencian dan gangguan serta dari segala kejahatan yang datang baik di waktu malam maupun di waktu siang, kecuali yang datang dengan kebaikan wahai Yang Maha Pengasih.
أَنْتَ غِيَاثِي فَبِكَ أَغُوْثُ وَ أَنْتَ مَلاَذِي فَبِكَ أَلـُـوْذُ وَ أَنـْتَ عِيَاذِي فَبِكَ أَعُوْذُ.
Engkau Maha Penolong, maka kepada-Mu lah aku memohon pertolongan, Engkau tempat berlindung, maka kepada-Mu lah aku berlindung, Engkau lah yang menemani, maka dengan Mu lah aku berteman.
يَا مَنْ ذَلـَّتْ لَهُ رِقَابُ الْجَبَابِرَةِ وَ خَضَعَتْ لَهُ أَعْنَاقُ الفَرَاعِنَةِ، أَعُوْذُبِكَ مِنْ خِزْيِكَ وَ كَشْفِ سَتْرِكَ وَ اْلإِنْصِرَافِ عَنْ شُكْرِكَ.
Wahai Yang Maha Kuasa, yang telah menghinakan hamba yang sombong, dan yang telah menaklukkan hamba yang angkuh, aku berlindung kepada-Mu dari menghinakan-Mu, dan membuka- buka rahasiaMu serta berpaling dari mensyukuri nikmat-Mu.
أَنَا فيِ حِرْزِكَ لَيْلَي وَ نَهَارِي وَ نَوْمِي وَ قَرَارِي وَ ظَعْنِي وَ أَشْفَارِي.
Aku dalam tempat-Mu yang kokoh pada waktu malam-Ku, siang-Ku, pada waktu tidur-Ku, waktu diam-Ku, waktu pagi-Ku dan perjalanan-Ku.
ذِكْرُكَ شِعَاِري وَثَنَائِكَ دِثَارِي
Mengingat-Mu adalah pakaianku dan menyanjung- Mu adalah selimut- Ku.
لاَإِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، تَعْظِيْمًا لِوَجْهِكَ، وَ تَكْرِيْمًا لِسُبْحَانِكَ، أَجِرْنِى مِنْ خِزْيِكَ وَ مِنْ شَرِّ عِبَادِكَ، وَاضْرِبْ عَلَيَّ سُرَاِدقَاتِ حِفْظِكَ، وَ أَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فيِ حِفْظِ عِنَايَتِكَ، وَ عُدْليِ بِخَيْرٍ يَاأَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ.
Tiada Tuhan selain engkau, karena mengagung kan wajah-Mu dan memuliakan kesucian-Mu, jauhkanlah aku dari kehinaan dan menjadi hamba- Mu yang buruk. Berikanlah kepadaku naungan dan perlindungan-Mu, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu dalam lindungan-Mu, dan berikanlah kepadaku sebaik-baik kebaikan, wahai zat Yang Maha Pengasih lagi penyayang.


رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ اِسْرَافَنَا فِى أَمْرِنَا وَ ثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَ انْصُرْنَا عَلَى القَوْمِ الكَافَرْيْن.
Ya Allah, Ampunilah dosa kami, ampunilah keteledoran kami, dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami menghadapi kaum kafir”.
اللَّهُمَّ لاَ تُمْكِنُ الأَعْدَاءَ فِيْنَا وَلاَ تُسَلِّطْهُمْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ َيَخافُكَ وَلاَ يَرْحَمُنَا
Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau beri kemungkinan musuh berkuasa terhadap kami janganlah Engkau berikan kemungkinan mereka memerintah kami, walaupun kami mempunyai dosa. Janganlah Engkau jadikan yang memerintah kami, orang yang tidak takut kepada-Mu, dan tidak mempunyai kasih sayang terhadap kami”.
اللهُمَّ أَهْلِكِ الكَفَرَةَ الَّذِي يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ وَ يَكْذِبُوْنَ رَسُلَكَ وَ يُقَاتِلُوْنَ أَوْلِيَائَكَ
Wahai Tuhan kami, hancurkan lah orang-orang yang selalu menutup jalan Engkau, yang tidak memberikan kebebasan kepada agama- Mu, dan mereka-mereka yang mendusta kan Rasul-Rasul Engkau,dan mereka yang memerangi orang-orang yang Engkau kasihi”.
اللهُمَّ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ وَ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَ أَنْزِلْ بِهِمْ بَأْسَكَ الَّذِي لا َتَرُوْدَهُ عَنِ القَوْمِ الُمجْرِمِْينَ.
Wahai Tuhan kami, hancurkan lah kesatuan mereka, dan pecah belah barisan mereka. Turunkan kepada mereka ‘azab sengsara-Mu, yang selalu Engkau timpakan kepada golongan- golongan yang selalu berbuat dosa”.
اللهُمَّ أَعِزِّ الإِسْلاَمِ وَ المُسْلِمِيْنَ وَ اخْذُلِ الكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِيْنَ
Wahai Tuhan kami, berilah kemuliaan kepada Islam dan kaum Muslimin, rendah kanlah orang- orang yang kafir dan orang musyrik”.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ المُؤْمِنَاتِ وَ المُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمَاتِ، اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ اْلأَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ اجْعَلْ يَوْمَنَا خَيْرًا ِمنْ أَمْسِنَا، وَ اجْعَلْ غَدَنَا خَيْرًا ِمْن يَوْمِنَا، وَ احْسِنْ عَاقِبَتَنَا فيِ الأُمُوْرِ كُلِّهَا، وَ أَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَ عَذَابِ الآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ اْلعَفْوَ وَ العَافِيَةَ فيِ دِيْنِنَا وَ دُنْيَاناَ وَ أَهْلِيْنَا وَ أَمْوَالِنَا، رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ وَ تبُ ْعَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَ سَلاَمُ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَ اْلحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.
Aamiin ya Rabbal Alamiin.

RIDHA DAN ISTIQAMAH KEKUATAN DALAM HIDUP

RIDHALAH MENERIMA KETENTUAN ALLAH

Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَفَّى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Jika Allah mengingin kan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukuman nya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhir kan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak..”
(HR. Tirmidzi no. 2396).

Juga dari hadits Anas bin Malik, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah menyintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang Ridha, maka ia yang akan meraih Ridha Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.”
(HR. Ibnu Majah no. 4031).

FAEDAH DARI DUA HADITS DI ATAS ADALAH ;
1). Musibah yang berat (dari segi kualitas dan kuantitas) akan mendapat balasan pahala yang besar.

2). Tanda Allah cinta, Allah akan menguji hamba-Nya.
Allah yang lebih mengetahui keadaan hamba-Nya.
Lukman Hakim (seorang shalih) berpesan kepada anaknya,
يا بني الذهب والفضة يختبران بالنار والمؤمن يختبر بالبلاء
Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhan nya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah..”

3). Siapa yang ridha dengan ketetapan Allah, ia akan meraih ridha Allah dengan mendapat pahala yang besar.

4). Siapa yang tidak suka dengan ketetapan Allah, ia akan mendapat siksa yang pedih.

5). Cobaan dan musibah dinilai sebagai ujian bagi wali Allah yang beriman.

6). Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia dengan diberikan musibah yang ia tidak suka sehingga ia keluar dari dunia dalam keadaan bersih dari dosa.

7). Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak. Ath Thibiy berkata, “Hamba yang tidak dikehendaki baik, maka kelak dosanya akan dibalas hingga ia datang di akhirat penuh dosa sehingga ia pun akan disiksa karenanya.”
(Lihat Faidhul Qadir, 2: 583, Mirqatul Mafatih, 5: 287, Tuhfatul Ahwadzi, 7: 65).

  1. Dalam Tuhfatul Ahwadzi disebutkan, “Hadits di atas adalah dorongan untuk bersikap sabar dalam menghadapi musibah setelah terjadi dan bukan maksudnya untuk meminta musibah datang karena ada larangan meminta semacam ini.”
    Mengapa mesti bersedih dalam menghadapi cobaan?
    Sabar dan terus bersabar, itu solusinya.

RENUNGAN Kesepian Ketika Kita Sudah Tinggal Sendiri.
JIKA SAJA KESEMPATAN ITU BISA KEMBALI..
تمنيــــــــــت ..
أن أتزوج و فعلاً تزوجت
ولكن الحياة موحشة بلا أوﻻد.
1⃣ AKU BERANGAN
Kelak aku bisa menikah … Dan sungguh sekarang telah terwujud kan … Akan tetapi kehidupan terasa sepi tanpa kehadiran anak- anak di sekitarku.
فتمنيــــــــــت ..
أن أرزق بالأطفال
وفعلآ رزقت بالأطفال ..
ولكنني ما لبثت إلا وقد سئمت
من جدران الشقة.
2⃣ AKU BERANGAN
Agar aku dianugrahkan anak keturunan …. Dan sekarang angan-angan itu terwujudkan …
Akan tetapi tidaklah aku menetap kecuali rasa bosan melanda akan dinding-dinging rumah ini, tanpa ada anak yang menyertai.
فتمنيــــــــــت ..
أمتلك منزﻵ به حديقة.
وفعلاً وبعد عناء
امتلكت المنزل والحديقة
ولكن اﻷوﻻد كبروا.
3⃣ AKU BERANGAN
Agar aku memiliki rumah yang memiliki taman … Dan sungguh harapan itu terwujudkan.
Aku memiliki rumah beserta tamannya … Akan tetapi,anak-anak telah dewasa dan meninggalkan aku sendirian di rumah besar.
فتمنيــــــــــت ..
أن أزوجهم.
وفعلاً تزوجوا لكنني سئمت
من العمل ومن مشاقه
أصبح يتعبني.
4⃣ AKU BERANGAN
Untuk menikahkan mereka.
Dan sungguh telah terwujud, aku telah menikahkan mereka …
Akan tetapi aku pun merasa jenuh dari pekerjaan dan beban hidup.
Yang membuatku lelah.
فتمنيــــــــــت ..
أن أتقاعد لأرتاح ..
وفعلآ تقاعدت وأصبحت
وحيداً كما كنت بعد
تخرجي تماماً ..
5⃣ AKU BERANGAN
Agar aku bisa pensiun dari perkerjaan dan beristirahat, Dan sungguh harapan itu terwujudkan …. Akupun kembali seorang diri seperti dahulu kala.
فتمنيــــــــــت ..
أن أحفظ القرآن ..
لكن ذاكرتي خانتني ..
6⃣ AKU BERANGAN
Untuk menghafal Al-quran, Akan tetapi, ingatanku tidak lagi kuat.
فتمنيــــــــــت ..
أن أصوم لله ..
لكن صحتي لم تسعفني ..
7⃣ AKU BERANGAN
Untuk berpuasa karena Allah, Akan tetapi kesehatan ku tidak lagi mendukung.
فتمنيــــــــــت ..
أن أقوم الليل ..
لكن قدماي لم تعد تقوى على حملي ..
8⃣ AKU BERANGAN
Untuk SHALAT Tahajjud di malam hari … Akan tetapi kedua kakiku tidak lagi kuat untuk menopang tubuhku.

JADI LAH ISTIQAMAH DI JALAN ALLAH.
Kewajiban Bersyukur dan Istiqamah Menjauhi Hubuul-Maal.
Meminta kepada selain Allah atau menjadi hamba benda (hubbulmaal) adalah watak yang tidak pantas dimiliki oleh manusia yang berakal. Keberadaan manusia di alam ini hanya tersebab “rahmat” dan “rahim” dari Allah Azza Jalla.
Karena itu manusia dengan kesungguhan hati bersyukur kepada Allah atas segala karunia yang ada pada diri dan alam keliling kita.

PENGHAMBAAN KEPADA MATERI, PASTI MENDATANG KAN BENCANA. Benda dan alam hanyalah rahmat Allah untuk mencapai kemakmuran dan bukanlah tujuan hidup. Amatlah salah bila manusia rela diperbudak materi sehingga jatuh menjadi hubbul maal (budak materi) atau hubbud dun-ya (budak dunia). Bermacam bencana akan menimpa manusia di arena “perebutan materi” itu.
Firman Allah menyatakan; “Dan ingatlah tatkala TuhanMu mempermaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku tambah nikmatku kepadamu dan jika kamu mengingkari nikmatKu, maka sesungguhnya adzabKu sangatlah pedih.” (QS. Ibrahim : 7).
Itulah sebabnya bila mampu mensyukuri nikmat yang Allah berikan maka kian hari nikmat itu kian bertambah dan akan membawa ketenangan di hati.

Nikmat tidak hanya materi. Nikmat Allah juga dalam bentuk,
✓. nikmat iman,
✓. nikmat sehat,
✓. nikmat keberkahan,
✓. nikmat kebahagiaan yang kita rasakan bahkan sakit, ujian, cobaan dan penderitaan juga disebut sebagai nikmat.
Kemampuan untuk bersyukur atas semua nikmat inilah Allah memberikan rasa ridha kepada diri kita.
Ridha adalah kemampuan menerima apapun yang Allah berikan kepada kita. Dalam kondisi senang dan susah, sedih dan bahagia, tawa dan air mata, amat berarti dalam hidup karena semuanya itu datang dari Allah. Inilah yang disebut dengan keajaiban bersyukur.
Dalam keadaan apapun kita merasakan kedamaian hati, kita senantiasa menyadari hidup dan mati kita hanyalah untuk Allah semata.
Kenalilah Allah ketika dalam keadaan senang, niscaya Dia mengenalimu ketika dalam keadaan susah.” (HR. Ahmad).

Alam yang mencakup bumi, langit dan seisinya itu adalah anugerah Allah yang ditundukkan kepada manusia untuk dijadikan objek sasaran tugas sang Khalifah. Sehingga secara bertahap dengan kerja jasmani dan kecerdasan akal manusia, peradaban akan semakin meningkat dan maju dalam menyejahtera- kan umat manusia.

ALANGKAH BENAR UCAPAN RASULULLAH,
💧 اغتنم خمسا قبل خمس :
— شبابك قبل هرمك ..
— وصحتك قبل سقمك ..
— وغناك قبل فقرك ..
— وفراغك قبل شغلك ..
— وحياتك قبل موتك ..
MANFAATKANLAH LIMA PERKARA SEBELUM DATANG NYA LIMA PERKARA :
1). MASA MUDA MU SEBELUM TIBA MASA TUA MU,
2). MASA SEHAT MU SEBELUM TIBA MASA SAKIT MU,
3). MASA KECUKUPAN MU SEBELUM TIBA MASA KEFAKIRAN MU,
4). MASA LUANGMU SEBELUM DATANG MASA SIBUKMU,
5). KEHIDUPAN MU SEBELUM TIBA AJAL KEMATIAN MU.

Ya Allah,
Bantulah kami untuk selalu mengingat-Mu,
Selalu bersyukur pada-Mu,
Dan untuk selalu memperbaiki ibadah kami.
إن لم يكن في برنامجك اليومي
— ركعتي الضحى
— وحزب من القرآن
— ووتر من الليل
— وكلمة طيبة
— وصدقة تطفيء غضب الرب
فأي طعم للحياة بقي .
Jika rutinitas keseharian mu tidak terdapat :
√ Dua raka’at shalat dhuha,
√ Porsi membaca Al-Quran,
√ Shalat witir di malam hari,
√ Ucapan baik,
√ Sedekah yang menjadi REDHA wajah Rabb-Mu dan meredakan kemarahan Rabb-mu,
Maka kenikmatan hidup apakah yang tersisa…???

Berkata penyair ‘arab,
ليت الشباب يعود يوما
فأخبره بما فعل المشيب.
“Duhai sekiranya masa muda bisa kembali walau sehari.”
“Sungguh aku akan kabarkan apa yang dirasa kan di masa tua.”

NASEHAT AHLI HIKMAH :
1). Siapa yang ingin menjadi kaya, hendaknya ia selalu senang dengan apa yang diberikan Allah kepadanya, baik berupa harta benda, maupun yang lainnya.

2). Siapa yang ingin pandai dalam urusan agamanya, maka hendaknya mau menerima kebenaran dari Allah yang disampaikan oleh siapapun datangnya

3). Siapa yang ingin menjadi yang bijak, hendaknya dia menjadi orang berilmu.

4). Siapa yang ingin aman dari gangguan manusia, maka hendaknya dia berusaha tidak membuka aib orang lain.

5). Siapa yang ingin dapat kemuliaan didunia dan akhirat, maka hendaknya utamakan urusan akhirat diatas kepentingan duniawi.

6). Siapa yang ingin memperoleh surga di dunia dan surga di akhirat, maka hendaknya dia banyak memberi, karena yang banyak memberi itu dekat dengan surga dan jauh dari neraka.

7). Tidak akan bisa berkumpul antara iman dan bakhil (kikir) di hati seorang mukmin selamanya. Adakah penyakit yang lebih berbahaya daripada bakhil? – (HR. Bukhari Muslim).

8). Siapa yang menjadikan dunia tujuan hidupnya, maka Allah akan menjadikan dirinya sibuk dengan dunianya, sedangkan dunia akan menghampirinya sebatas yang telah ditentukan untuknya jua. Tidak lebih.

9). Siapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuannya, maka Allah akan memudahkan semua urusannya, menjadikan hatinya kaya, dan dunia akan mendatanginya dengan mudah.

10). Siapa yang menyangka bahwa ia punya penolong lebih kuat dari Allah, berarti ia belum mengenal Allah dengan baik.

11). Siapa yang mengira dirinya punya musuh yang lebih berbahaya dari dorongan nafsunya, berarti ia belum mengenal dirinya dengan baik.

12). Jadilah orang yang paling baik disisi Allah. Jadilah orang yang paling berkekurangan dalam pandangan dirimu. Jadilah manusia biasa di hadapan orang lain. “Sesempurna Iman seorang adalah yang paling baik akhlaknya”. (HR.Tirmidzi).

Agar peradaban membawa kepada kemaslahatan dan menyejahterakan umat maka bimbingan agama menjadi penyempurna rahmat Allah bagi manusia. Maka, kewajiban setiap diri memelihara jasmani dengan menjaga kesehatannya.
Akal mesti dikembangkan dengan ilmu pengetahuan.
Agama wajib dilaksanakan dalam realitas kehidupan.
Perintah Allah dengan Alquran mesti diyakini sebagai pedoman hidup yang paripurna.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ اْلعَفْوَ وَ العَافِيَةَ فيِ دِيْنِنَا وَ دُنْيَاناَ وَ أَهْلِيْنَا وَ أَمْوَالِنَا، رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الآخِرَةِ
حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.

Wassalam BuyaHMA
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Buya Masoed Abidin
Buya Masoed Abidin
Masoed Abidin ZAbidin Jabbar

Padang 24 Agustus 2015 M/9 Dzulqa’dah 1436 H

INGIN MERAIH SUKSES M U D A H

FIRMAN ALLAH DALAM AL QURANUL KARIM PADA SURAT AL BAQARAH AYAT 1-5
1. Alif Laam Miim.
2. kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.
3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfak kan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
4. dan mereka yang beriman kepada (Al Quran) yang diturun kan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat.
5. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya; dan mereka itulah orang- orang yang beruntung.

MARI KITA PERHATIKAN KALIMAT TERAKHIR, “orang-orang yang beruntung” … Artinya pesan Allah ini dituju kan buat kita semua yang memiliki impian, bagi yang punya hutang arti beruntung berarti lunas, bagi yang ingin kerjaan arti beruntung dapat kerja, bagi yang ingin usaha, sukses, kaya dan juga dapat jodoh, arti beruntung mendapat kan apa yang dia mau.

UNTUK MENGUJUDKAN NYA ITU BAGAIMANA CARANYA??? Lihatlah pedoman untuk meraihnya pada ayat 3 itu. Caranya sederhana sekali dan dapat dilakukan oleh semua orang :
1. percaya dengan yang Gaib, yakni Iman kepada Allah yang Maha Gaib dan apa yang diciptakanNya, termasuk takdir.
2. Shalat.
3. Sedekah, dan sejenisnya.
Kalau kita ingin menjadi orang yang disebut di ayat 5 surat Al Baqarah ini yaitu “mereka yang mendapat kan petunjuk dari Allah” maka yang mesti kita lakukan adalah isi pada ayat 3 tersebut secara sempurna.
Ini sebenarnya sesuatu kebenaran yang tidak usah diragukan lagi (ayat 2 & 4) ayat itu. Begitulah amat Sederhananya. Akan tetapi, sayang sekali. Kita sering tidak tahu dan bahkan melupa kan rumus ini… Maka segeralah kembali melaksanakan rumus rumus Allah ini untuk meraih kesuksesan. In-syaa-Allah barakah. Aaamiiin.

CARI SAHABAT YANG SETIA SESUNGGUH NYA. Jika ada yang mengingatkan tentang akhirat – ITULAH SAHABAT SETIA … Jika ada mengajak mu pada dunia – ITU ADALAH KAWANMU SAJA. Janganlah kau marah pada sahabatmu. Tetapi berhati- hatilah dengan kawanmu.
Jika ada yang mengajak kepada akhirat, berarti dia ingin bersama denganmu sampai ke akhirat. Kenapa harus iri hati dengan mereka yang serba mewah dalam hal duniawi. Lihatlah pada sahabat yang taat dalam menjalankan agama.
Apakah kamu tidak sedikit pun iri hati dengannya?
Mengadu kepada Allah menjadi ladang pahala. Mengadu kepada manusia seringkali berakhir dengan ghibah.

WAHAI …! SECANTIK DAN SETAMPAN APA PUN WAJAH TETAP LAH WAJAH ITU AKAN SURAM DI HADAPAN ALLAH DI AKHIRAT KELAK, JIKA TIDAK PERNAH DIBASAHI DENGAN WUDHU‘. Jangan ada rasa kecewa tentang diri mu. Mungkin Allah ingin memberikan kelebihan di hatimu bukan pada wajah atau tubuhmu. Jangan lelah berbuat taat. Allah tidak tidur. Percayalah takdir terbaik untuk kita sudah ditentukan oleh Allah. Belajarlah jadi pemaaf. Berhenti menjadi pembenci.
Berhenti menyalahkan orang lain. Belajar memperbaiki diri. Dunia ini tempat berjuang. Istirahat itu hanya di Surga. Jangan pernah berkata saya telah gagal, namun katakan lah saya dalam proses belajar. Karena kejaya an yang diraih dengan proses belajar bukan lah sesuatu yang mudah. Jadilah orang yang ikhlas, bukan hanya menjadi yang paling baik. Sebab dalam kebaikan belum tentu ada keikhlasan. Tapi, ketahuilah orang yang ikhlas insya Allah di dalam nya selalu ada kebaikan.

ALLAH TIDAK BERJANJI BAHWA HIDUP MUDAH. Tetapi Allah berjanji disetiap kesulitan pasti ada kemudahan.
Siapapun yang berbuat baik kepada mu balaslah dengan kebaikan. Jika kamu tidak mampu membalas nya, maka doakanlah untuknya kebaikan. Ujian seharusnya menguatkanmu bukan melemahkanmu. Sebab sesudah ujian itu dapat dilalui maka disanalah nikmat terasakan. Perbaiki shalatmu, maka Allah akan memperbaiki hidup mu. Ingatlah, kematian tidak menunggumu, tapi kini kematian itu sedang memburumu.

HIDUP DI DUNIA ADALAH SATU PERJALANAN. Jika tidak ada bekal, lantas apa yang akan kita bawa pulang? Mari kita cukup kan bekalan dengan memperbanyak amal shalih. In-syaa-Allaah perjalanan hidup kita aman dalam menuju akhirat. Aamiin ya Mujibas – Saailiin.

BERTAUBATLAH, ALLAH AKAN MENYUKAIMU.
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ.
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang taubat dan mencintai orang-orang yang mensuci kan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222).

PERTOLONGAN ALLAH SELALU ADA.Ketika kita mengingin kan sesuatu yang tak kunjung DIDAPATKAN.
Maka ALLAH meminta kita untuk sabar MENUNGGU.
Ketika kesedihan menjatuh kan AIR MATA. Maka ALLAH meminta kita untuk berusaha TERSENYUM. Ketika perjalanan hidup terasa MEMBOSANKAN. Maka ALLAH menyuruh kita untuk banyak BERSYUKUR.
Kita punya RENCANA, ALLAH juga punya RENCANA. Akan tetapi sehebat apapun kita merencanakan sesuatu. Tetaplah rencana ALLAH yang sebaik-baiknya rancangan. Ingatlah … ALLAH selalu memberi kan kelebihan dibalik kekurangan … ALLAH selalu memberikan Kekuatan dibalik kelemahan … ALLAH selalu memberikan senyum dibalik kesedihan … ALLAH selalu memberikan Harapan dibalik keputus-asaan …
Yakinlah … Kebahagia an itu akan hadir juga pada waktunya. In – Syaa – Allah Sesuai rencana-Nya. Dan tak ada alasan bagi kita untuk meragukan – Nya. Barakallahu lanaa wa lakum.

“BERDO’A SAJA SEBENAR NYA BELUMLAH CUKUP.” Banyak orang yang selalu berdoa (memohon) kepada Allah namun tidak di iringi dengan ikhtiar (usaha) maka hasil nya tentu tidaklah selalu memuaskan. Allah ta‘ala berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mau mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. ar-Ra’d [13]: 11).

APAKAH DOA DAN USAHA SUDAH CUKUP? Allah ta‘ala berfirman, “Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (segala keperluan) nya.” (QS. ath-Thalaq [65]: 3).
Selanjutnya Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah berkata, “BERTAWAKAL kepada sesuatu artinya BERSANDAR KEPADANYA. Adapun BERTAWAKAL KEPADA ALLAH maksudnya adalah MENYANDARKAN DIRI KEPADA ALLAH TA‘ALA DALAM RANGKA MENCUKUPI DAN MEMENUHI KEINGINAN NYA, baik ketika mencari kemanfaatan atauketika menolak kemudharatan. Ini merupakan bagian kesempurnaan iman dan tanda keberadaan nya.” (lihat Syarh Tsalatsat al-Ushul, Hal. 38).
Oleh karena itu, seorang muslim yang baik yakni mereka yang berdoa kepada Allah semata, mempunyai usaha untuk mewujudkan nya, dan bertawakal kepada-Nya.
والله أعلم بالصواب
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ لَا إِلَه إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

🔲 “Ya Tuhan kami, turun kanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.” (Q.S. al-Maidah [7]: 114).

Moga bermanfaat
Wassalamu ‘alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh
Buya Masoed Abidin
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Buya Masoed Abidin
Masoed Abidin ZAbidin Jabbar

RENUNG KAN NIKMAT ALLAH BERUPA KEHIDUPAN INI, DAN BERSYUKUR LAH.

Jika memandang hidup dengan rasa syukur, semuanya akan jadi indah dan luar biasa !
Setiap hari adalah baik dan indah.
Bisa berjalan, duduk serta berbaring adalah kebahagiaan.
Bekerja dan berkeringat adalah kepuasan dan kemuliaan.
Tetapi … Jika tidak mampu bersyukur, maka semua yang baik dan indah akan jadi jelek dan menyakitkan .
Bukan kehidupan yang membuat kita jenuh
tetapi ketiadaan rasa syukur lah yang menyebabkannya .
Kesulitan sebesar apapun akan terasa wajar bagi yang bersyukur.
Bukan kebahagiaan yang membuat kita bersyukur,
tetapi bersyukurlah yang menyebabkan kita bahagia.
Bagi yg malas, akan tersesat walaupun sudah sampai.
Bagi yang tamak, akan mengeluh walaupun sudah kaya.
Bersyukur, akan menimbulkan kebahagiaan bahkan dapat mengatasi semua permasalahan dalam kehidupan ...

4 (EMPAT) CARA BERSYUKUR PADA ALLAH SWT
Terdiri dari empat komponen, yaitu:
1. SYUKUR DENGAN HATI.
Syukur dengan hati dilakukan dengan menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang kita peroleh, baik besar, kecil, banyak maupun sedikit semata-mata karena anugerah dan kemurahan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Segala nikmat yang ada pada kamu (berasal) dari Allah,” (QS. An-Nahl: 53)
Syukur dengan hati dapat mengantar seseorang untuk menerima anugerah dengan penuh kerelaan tanpa menggerutu dan keberatan, betapa pun kecilnya nikmat tersebut. Syukur ini akan melahirkan betapa besarnya kemurahan dan kasih sayang Allah sehingga terucap kalimat tsana’ (pujian) kepada-Nya.
2. SYUKUR DENGAN LISAN.
Ketika hati seseorang sangat yakin bahwa segala nikmat yang ia peroleh bersumber dari Allah, maka spontan ia akan mengucapkan “Alhamdulillah” (segala puji bagi Allah). Karenanya, apabila ia memperoleh nikmat dari seseorang, lisannya tetap memuji Allah. Sebab ia yakin dan sadar bahwa orang tersebut hanyalah perantara yang Allah kehendaki untuk “menyampai kan” nikmat itu kepadanya.
“Al” pada kalimat “Alhamdulillah” berfungsi sebagi “istighraq” yang mengandung arti keseluruhan. Sehingga kata Alhamdulillah mengandung arti bahwa yang paling berhak menerima pujian adalah Allah SWT, bahkan seluruh pujian harus tertuju dan bermuara kepada-Nya. Oleh karena itu, kita harus mengembalikan segala pujian kepada Allah.
Pada saat kita memuji seseorang karena kebaikan nya, hakikat pujian tersebut harus ditujukan kepada Allah SWT. Sebab, Allah adalah Pemilik Segala Kebaikan.
3. SYUKUR DENGAN PERBUATAN.
Syukur dengan perbuatan mengandung arti bahwa segala nikmat dan kebaikan yang kita terima harus dipergunakan di jalan yang diridhai-Nya. Misalnya untuk beribadah kepada Allah, membantu orang lain dari kesulitan, dan perbuatan baik lainnya. Nikmat Allah harus kita pergunakan secara proporsional dan tidak berlebihan untuk berbuat kebaikan.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam menjelaskan bahwa Allah sangat senang melihat nikmat yang diberikan kepada hamba-Nya itu dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah senang melihat atsar (bekas/wujud) nikmat-Nya pada hamba-Nya,” (HR. Tirmidzi dari Abdullah bin Amr).
Maksud dari hadits diatas adalah bahwa Allah menyukai hamba yang menampakkan dan mengakui segala nikmat yang dianugerahkan kepadanya. Misalnya: Orang yang kaya hendaknya membagi hartanya untuk zakat, sedekah dan sejenisnya. Orang yang berilmu membagi ilmunya dengan mengajarkannya kepada sesama manusia, memberi nasihat, dsb.
Maksud membagi diatas bukanlah untuk pamer, namun sebagai wujud syukur yang didasaari karena-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur),” (QS. Adh-Dhuha: 11).
4. MENJAGA NIKMAT DARI KERUSAKAN.
Ketika nikmat dan karunia didapatkan, cobalah untuk dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Setelah itu, usahakan untuk menjaga nikmat itu dari kerusakan. Misalnya: Ketika kita dianugerahi nikmat kesehatan, kewajiban kita adalah menjaga tubuh untuk tetap sehat dan bugar agar terhindar dari sakit. Demikian pula dengan halnya dengan nikmat iman dan Islam, kita wajib menjaganya dari “kepunahan” yang disebabkan pengingkaran, pemurtadan dan lemahnya iman.
Untuk itu, kita harus senantiasa memupuk iman dan Islam kita dengan shalat, membaca Al-Qur’an, menghadiri majelis-majelis taklim, berdzikir dan berdoa. Kita pun harus membentengi diri dari perbuatan yang merusak iman seperti munafik, ingkar dan kemungkaran.
Intinya setiap nikmat yang Allah berikan harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Allah SWT menjanjikan akan menambah nikmat jika kita pandai bersyukur, seperti pada firmannya: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-KU), sungguh adzab-Ku sangat pedih,” (QS. Ibrahim: 7).

10 SIKAP HIDUP BAHAGIA
1. Lepaskan rasa KUATIR dan TAKUT.
Ketakutan dan kekuatiran hanyalah IMAJINASI pikiran akan suatu kejadian di masa depan yang belum tentu TERJADI.
Kemungkinan hal-hal yang kita kuatirkan dan takutkan tidak pernah terjadi !
2. Buanglah DENDAM.
Dendam dan amarah yang disimpan hanya akan menyedot ENERGI diri kita dan hanya mendatangkan KELELAHAN JIWA .., maka karena itu BUANGLAH DENDAM.
3. Berhenti MENGELUH.
Mengeluh berarti selalu tidak MENERIMA apa yang ada saat ini.
Secara TIDAK SADAR kita telah membawa BEBAN NEGATIF untuk diri sendiri.
4. Menyelesaikan setiap MASALAH satu per satu.
Hanya inilah cara MENANGANI setiap MASALAH : Satu per satu.
5. TIDUR dengan NYENYAK.
Semua MASALAH tidak perlu DIBAWA kedalam tidur. Hal tersebut BURUK dan tidak SEHAT.
Biasakanlah TIDUR dengan NYAMAN. Bismillah tawakkaltu ‘ala Allah.
6. Jauhi URUSAN orang lain.
Biarkan MASALAH orang lain menjadi URUSAN mereka sendiri.
Jangan terpancing untuk ikut Gossip urusan orang lain, sebab Mereka MEMILIKI cara sendiri untuk MENANGANI setiap masalahnya.
7. Hiduplah pada SAAT SEKARANG INI, jangan pada MASA LALU.
Nikmati MASA LALU sebagai kenangan, jangan tergantung pada masa lalu saja. Konsentrasilah hidup kita pada KEJADIAN saat ini, karena apa yang kita MILIKI adalah saat ini, bukan kemarin, dan bersiap lah untuk keperluan besok.
“Be totally present ….
8. Jadilah PENDENGAR/PEMBACA yang BAIK.
Saat menjadi PENDENGAR/PEMBACA, kita belajar dan mendapatkan ide-ide baru yang BERBEDA dari orang lain sebelumnya.
9. Berpikirlah POSITIF.
Rasa FRUSTASI datang dari pikiran NEGATIF. Kembali lah berpikir POSITIF.
Bertemanlah dengan orang-orang yang berpikiran POSITIF dan terlibatlah dengan kegiatan-kegiatan POSITIF atau Amal Khaiyrat.
10. BERSYUKURLAH atas hal KECIL yang akan MEMBAWA pada hal yang BESAR.
Sekecil apapun KARUNIA ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA yang kita terima, akan menghasilkan hal-hal BESAR dan selalu membawa kita kepada KEBAHAGIAAN pada saat kita selalu bersyukur atas NIKMAT ALLAH ini
Tetap melaksanakan 3B yakni (Berdoa, Berusaha, Bersyukur).
Tetap menjalani kehidupan dengan THT (TELINGA yang mau mendengar, HATI yang mau memahami, TANGAN yang siap menolong) …

✓.1. Gunakan syukur ketika kamu dicintai, dan gunakan sabar ketika kamu dibenci.
✓.2. Dibenci orang bukan berarti kamu hina, seperti jika kamu dicintai orang bukan juga berarti kamu mulia, muliakan dirimu dengan akhlakmu dan niat lurusmu yang sebenarnya ikhlas Lillahi Ta’ala.
✓.3. Suami adalah kepala rumah tangga dan istri adalah leher yang menggerakkan kepala itu. Makanya selalulah dijaga kekuatan kerjasama.
✓.4.  Hal paling merugi kan dalam hidup adalah, memulai tidur dengan pikiran negatif, karena itu bersihkan dan pulihkan luka batinmu,  untuk kebahagiaan dirimu
✓.5. Tetap saja ingat batin yang lelah, kalau ujian kelewat berat.

Semoga bermanfaat … Wassalam BuyaHMA, Mas’oed Abidin

ADA BANYAK SARAN BAGI USIA LANJUT 60 TAHUN KEATAS.

MARI PIKIRKAN DAN RENUNGKAN_ … ADA BANYAK SARAN BAGI USIA LANJUT 60 TAHUN KEATAS.

1. FOKUS: MENYENANGKAN DIRI SENDIRI, BUKAN SAATNYA LAGI MENGEJAR dan MENUMPUK HARTA/MATERI. ..
2. BIJAK MENGGUNAKAN TABUNGAN. Jalan2/wisata, kumpul2 dengan teman kalau masih ada kesempatan dan masih sehat kuat.
3. IBADAH DIPERBANYAK DAN TINGKATKAN AMALAN YANG BAIK. Hiduplah disini dan sekarang, bukan besok/kemarin (besok belum tentu ada kesempatan, kemarin sudah lewat).
4. CERIA BERMAIN DENGAN CUCU, (kalau ada), bukan menjadi BABY SITTER dan bukan pula menjadi SATPAM kalau anak-anak sedang bepergian.
5. IKHLAS MENERIMA SEMUA  KEMUNDURAN FISIK, NYERI, SAKIT/LEMAH, SEBAGAI KONSEKUENSI LOGIS DARI     PROSES PENUAAN. …
6. NIKMATI KONDISI YANG ADA SEKARANG, tak perlu terus menerus banting tulang lagi.
7. SYUKURI HIDUP DENGAN PASANGAN, ANAK/CUCU DAN TEMAN2 YANG MERASA DEKAT, bukan karena harta/kedudukan mereka.
8. MAAF KAN DIRI SENDIRI. Minta maaf dan memberi maaf kepada orang lain. Perlu ketenangan batin dengan menghilangkan dendam dan benci..
9. BERSAHABAT DENGAN SIAPA SAJA, sabagai bagian dari hidup yang normal, jangan takut mati.
10. DAMAI DI HATI, disarankan selalu bercanda dengan manfaat sarana komunikasi lainnya.
Jangan mudah salah paham apalagi marah2 tanpa sebab, karena hal itu bisa bikin mati mendadak.
PERENUNGAN :
Tua bukan tanpa arti tetapi harus makin berarti bagi diri sendiri, keluarga, teman/sahabat dan sesama, dalam setiap sudut dan tahap kehidupan“.
Berpikir Positive dan Tetap Semangat……….
11. _RAJINLAH BERSEDEKAH.
Al-Imam as-Suyuti, menyebutkan dalam salah satu kitabnya bahwa   Pahala  SHADAQAH itu ada 5 macam :
أَنَّ ثَوَابَ الصَّدَقَةِ خَمْسَةُ أَنْوَاعٍ : وَاحِدَةٌ بِعَشْرَةٍ وَهِيَ عَلَى صَحِيْحِ الْجِسْمِ ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِيْنَ وَهِيَ عَلَى الْأَعْمَى وَالْمُبْتَلَى ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِمِائَةٍ وَهِيَ عَلَى ذِي قَرَابَةٍ مُحْتَاجٍ ، وَوَاحِدَةٌ بِمِائَةِ أَلْفٍ وَهِيَ عَلَى الْأَبَوَيْنِ ، وَوَاحِدَةٌ بِتِسْعِمِائَةِ أَلْفٍ وَهِيَ عَلَى عَالِمٍ أَوْ فَقِيْهٍ اهـ
(كتاب بغية المسترشدين)
“Sesungguhnya pahala bersedekah itu ada lima (5) kategori.
1. Satu dibalas sepuluh (1:10), yaitu bersedekah kepada orang yang sihat jasmani.
2. Satu dibalas sembilan puluh (1:90), yaitu bersedekah terhadap orang buta, orang cacat atau tertimpa musibah, termasuk anak yatim dan piatu.
3. Satu dibalas sembilan ratus (1:900), yaitu bersedekah kepada kerabat kaum keluarga serta saudara.
4. Satu dibalas seratus ribu (1:100,000), yaitu sedekah kepada kedua orang tua.
5. Satu dibalas sembilan ratus ribu (1:900,000), yaitu bersedekah kepada orang yang alim atau ahli fiqh.
(Kitab Bughyatul Musytarsyidin).
Semoga Allah SWT memudahkan kita untuk bermurah hati, suka bersedekah dengan ikhlas. Aamiin…

SEMOGA SELALU DALAM KASIH SAYANG ALLAH DAN BERADA DI DALAM LINDUNGAN NYA ….
Setiap masalah ada jalan keluarnya … _kita mungkin tidak melihatnya … Namun Allah tahu jalan keluarnya …
Yakin dan percaya lah kepada Nya …
Ketika kita berpikir untuk menyerah … ingatlah …
Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan yang ada pada kita … Allah hanya menguji kesabaran kita …
Hidup adalah proses pembelajaran untuk perbaikan diri …
_Maka terus lah belajar untuk menjadi baik … lebih baik dan menjadi terbaik …_
Allah memberikan keistimewaan melalui rahmatNya pada orang yang dikehendaki-Nya
(QS, 2 – Al-Baqarah, ayat 105) …
Dan milik Allah lah apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi … hanya kepadaNya segala urusan dikembalikan
(QS. 3 – Ali-Imran, ayat 109)…
Jangan lah kamu merasa lemah dan jangan pula bersedih hati … sebab kamu paling tinggi derajatnya … jika kamu orang beriman
(QS. 3 -Ali-Imran, ayat 139)…
Cukup lah Allah menjadi penolong bagi kami dan Dia se-baik2 pelindung
(QS 3- Ali-Imran ayat 173)…
Aamiin yaa Rabbal Alamiin …

Wassalaam
Buya Masoed Abidin Za Jabbar
Buya MAbidin Jabbar
Buya Hma Majo Kayo