Tag Archives: HADAPI KEMELUT DENGAN DOA

IKHLAS IBADAH LILLAHI TA’ALA

BERIBADAH, TAPI TERTOLAK KARENA MEMUTUS SILATURAHIM
إن أعمال بني آدم تعرض كل خميس ليلة الجمعة فلا يقبل عمل قاطع رحم
Sesungguhnya amal ibadah manusia diperlihatkan setiap Hari Kamis Malam Jumat. Maka tidak diterima amal ibadah orang yang memutuskan hubungan silaturrahim“.
(HR. Al-Bukhàrî, _Al-Adabul Mufrad,_ no. 61).

BERAMALLAH WALAU SEDIKIT, TAPI KONTINU.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُمْ آمِرِيْنَ بِالْمَعْرُوْفِ فَاعِلِيْنَ لَهُ نَاهِيْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ تَارِ كِيْنَ لَهُ.
Ya Allah, jadikanlah mereka para penyeru kebaikan yang melaksanakannya, penghalang kemungkaran yang meninggalkannya.

Rasûlullàh _Shallallàhu ‘alaihi wa sallam_ bersabda,
اكْلَفُوا مِنَ الْعَمَلِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ
Bebanilah diri kalian dengan amal sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. Ketahuilah bahwa amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.”
(HR. Abû Dàûd, “Shahîh”, Syaikh Al-Albànî, _Shahîhul Jàmi’_ no. 1228)

KELUARGA BAHAGIA DAN ROMANTIS SELALU MENJAGA SHALAT MALAM
Rasûlullàh _Shallallàhu ‘alaihi wa sallam_ bersabda,
إِذَا اسْتَيْقَظَ الرَّجُلُ مِنَ اللَّيْلِ وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّيَا رَكْعَتَيْنِ كُتِبَا مِنَ الذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ
Apabila seseorang bangun di waktu malam, lalu dia membangunkan istrinya, kemudian keduanya mengerjakan shalat dua raka’at, maka keduanya akan dicatat sebagai pria dan wanita yang banyak berdzikir pada Allah.”
(HR. Ibnu Majah no. 1335)

TETAPLAH SEMANGAT BERIBADAH SEPERTI DI BULAN RAMADHAN
Dari ‘Abdullàh bin ‘Amr bin Al-‘Ash Radhiyallàhu ‘anhumà, Rasûlullàh Shallallàhu ‘alaihi wa sallam berkata padaku,
يَا عَبْدَ اللَّهِ ، لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ ، كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ
“Wahai ‘Abdullàh, janganlah engkau seperti si fulan. Dulu dia biasa mengerjakan shalat malam, namun sekarang dia tidak mengerjakannya lagi”.
(HR. Al-Bukhàrî no. 1152)

TETAPLAH BERIBADAH SETELAH RAMADHAN
بِئْسَ القَوْمُ لاَ يَعْرِفُوْنَ اللهَ حَقًّا إِلاَّ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ
“Alangkah buruknya tingkah mereka; mereka tidak mengenal Allah melainkan hanya di Bulan Ramadhan”. (Ibn Rajab Al-Hambalî, _Lathà’if Al-Ma’àrif,_ 244)

BERDO’A LAH YANG SEMPURNA

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ، وَوَفِّقْهُمْ لِلْعَدْلِ فِيْ رَعَايَاهُمْ وَالرِّفْقِ بِهِمْ وَالاِعْتِنَاءِ بِمَصَالِحِهِمْ وَحَبَّبْهُمْ إِلَى الرَّعِيَّةِ وَحَبِّبِ الرَّعِيَّةَ إِلَيْهِمْ.
Ya Allah, perbaikilah (akhlak) para pemimpin kaum muslimin, bimbinglah mereka dalam menegakkan keadilan, menyayangi, memperhatikan kepentingan rakyat. Tumbuhkan kecintaan rakyat kepada mereka dan kecintaan mereka kepada rakyat.

DOA WAKTU DHUHA … اللهُمَّ إِنَّ الصَّحَاءَ ضَحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بهاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزَلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجُهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا (مُعَسَّرًا) فَيَسِرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهَرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرَبْهُ بِحَقِّ ضَحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allâhumma innad dlaḥâa dlaḥâ’uka, wal bahâa bahâ’uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allâhuma in kâna rizqî fis samâ’i fa anzilhu, wa inkâna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkâna musiran (mu’assaran) fa yassirhu, wa in kâna barâman fa thahhirhu, wa inkâna ba’îdan fa qarribhu, bi haqqi dlaḥâ’ika wa bahâ’ika wa jamâlika wa quwwatika wa qudratika âtinî mâ ataita ‘ibâdakas shâlihîn …. Artinya:
Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, kuasa ini adalah kuasa-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu.Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah. Jika berada di dalam bumi maka keluarkanlah. Jika sukar atau dipersulit (kudapat), mudahkanlah. Jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah. Jika jauh, dekatkanlah. Dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaanMu, datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh.”

ALLAH SELALU MEMBERIKAN YANG TERBAIK.

Ketika Allah memberi padamu.
Maka Dia sesungguhnya sedang memperlihatkan kemurahan-Nya kepadamu.

Ketika Allah menolak permintaanmu
Maka Dia sedang menunjukkan kekuasaan-Nya dan kita ini lemah tanpa-Nya.

Maka bersyukurlah ketika Allah sedang memberi
Dan bersabarlah ketika Allah belum memberi.

Karena dibalik semua ketetapanNya pasti ada hikmah yang terbaik untuk kita.

Allah akan memberimu, jika Dia melihat waktu dan usahamu telah cukup, Yaitu waktu yang tepat di mana saatnya kamu memang pantas menerima dan usahamu telah membuktikan bahwa kamu memang benar-benar bersungguh-sungguh.

Allah akan memintamu bersabar, jika waktunya belum tepat, dan Dia melihat bahwa kamu memang saat ini belum pantas menerimanya dan kamu juga masih harus terus berjuang lagi.

Dan Allah akan menolak, jika kamu menginkan sesuatu yang menurutNya tidak baik, meski itu baik menurutmu, karena Allah Maha tahu manfaat dan mudharatnya apa yang akan terjadi setelahnya.

Sungguh betapa sayangnya Allah kepada hamba-Nya, selalu memberikan yang terbaik kepada kita, namun kitalah yang sering kali salah dalam memahami rahmat dan karunia-Nya.

Maka hendaknya kita jangan mudah berputus asa, dan sebaliknya apapun keadaannya tetaplah bersandar hanya pada Allah.

Karena tak ada pinta dan harap yang terluput, kecuali semua pengabulannya selalu yang terbaik

Meski pun terkadang tak sesuai harapan kita, tapi itulah yang sejatinya yang terbaik untuk kita.

Karena Allah memberi bukan apa yang senantiasa kita inginkan, tapi Allah memberi apa yang senantiasa terbaik untuk kita.

اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِلْعَمَلِ بِكِتَابِكَ وَسُنَّةِ نَبِيِّكَ وَالْحُكْمِ بِشَرِيْعَتِكَ وَإِقَامَةِ حُدُوْدِكَ.

Ya Allah, bimbinglah mereka agar bekerja sesuai kitab-Mu, sunnah Nabi-Mu, memutuskan dengan syari’at-Mu, dan menegakkan hukum-hukum-Mu.

Allah memberi bukan selalu apa yang senantiasa kita inginkan, tapi Allah memberi apa yang senantiasa terbaik untuk kita.

JANGAN PUAS DENGAN AMAL YANG BANYAK
‘Aun bin Abdillàh berkata,
لا تثقن بكثرة العمل فإنك لا تدري يقبل منك أم لا، ولا تأمن ذنوبك فإنك لا تدري هل كفرت عنك أم لا إن عملك مُغيّب عنك كله ) جامع العلوم و الحكم: 1\437 التوبة لابن أبي الدنيا 73)
“Janganlah engkau merasa puas dengan banyaknya amalanmu, karena sesungguhnya engkau tidak tahu amalanmu diterima atau tidak.”
Dan jangan pula engkau merasa aman dari dosadosamu, karena sesungguhnya engkau tidak mengerti apakah dosamu telah diampuni ataukah belum.
Atau jangan-jangan, justru amalanmu seluruhnya telah sirna darimu.”
(Ibn Rajab Al-Hambalî, _Jàmi’ul ‘Ulûm wal Hikàm,_ 1/437).

FOKUS BERIBADAH KEPADA ALLAH TA’ALA AGAR AMAL DITERIMA

اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِإزَالَةِ الْمُنْكَرَاتِ وَإِظْهَارِ الْمَحَاسِنِ وَأَنْوَاعِ الْخَيْرَاتِ.
Ya Allah, tuntunlah mereka untuk memberantas kemungkaran dan menampilkan segala bentuk kebaikan.

Maka hendaknya kita jangan mudah berputus asa, dan sebaliknya apapun keadaannya tetaplah bersandar hanya pada Allah.

Alî Bin Abî Thàlib Radhiyallàhu ‘Anhu berkata,
كونوا لقبول العمل أشد اهتماما منكم بالعمل ألم تسمعوا الله عز و جل يقول : { إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ{
Hendaklah kalian lebih memperhatikan bagaimana agar amalan kalian diterima daripada hanya sekedar beramal.
Tidakkah kalian pernah menyimak Firman Allah Ta’àlà : “Sesungguhnya Allah hanya menerima amalan dari orang-orang yang bertaqwa.“
(Ibnu Rajab (w.795 H), Lathàif Al-Ma’àrif, 1/208).

IRHAMU MAN FIL ARDLI YARHAMKUM MAN FIS SAMA’. “Sayangilah semua yang ada di bumi, maka semua yang ada di langit akan menyayangimu.”

Imam al-Ghazali yang tengah sibuk menulis kitab, menggunakan tinta dan sebatang pena. Pena itu harus dicelupkan dulu ke dalam tinta baru kemudian dipakai untuk menulis, jika habis dicelup lagi dan menulis lagi. Begitu seterusnya. Di tengah kesibukan menulis itu, tiba-tiba terbanglah seekor lalat dan hinggap di mangkuk tinta Imam al-Ghazali. Sang Imam yang merasa kasihan lantas berhenti menulis untuk memberi kesempatan si lalat melepas dahaga dari tintanya itu. Demikian halnya dengan orang yang berilmu. Aamiin ya Mujiibas Saailiin.

TIADA YANG TAHU AMALANNYA DITERIMA
‘Alî bin Abi Thàlib Radhiyallahu ’anhu berkata,
ياَ لَيْتَ شِعْرِي مَن هَذَا المَقْبُول فَنُهَنِّيْهِ وَمَنْ هَذَا المَحْرُوم فنعزيه.
Aduhai, andai aku tahu siapakah yang diterima amalannya pastilah kami akan mengucapkan selamat kepadanya dan siapa yang ditolak amalannya, maka kami akan berbela sungkawa padanya.
(Ibnu Rajab (w.795 H), Lathàif Al-Ma’àrif, hal. 210)

MEREKA KHAWATIR,
APAKAH AMALAN MEREKA DITERIMA ATAU TIDAK
Abdul Azîz bin Abî Rawwàd berkata,
أدركتهم يجتهدون في العمل الصالح فإذا فعلوه وقع عليهم الهم أيقبل منهم أم لا
“Aku bertemu dengan mereka Para Shahabat, mereka adalah orang-orang yang bersungguh-sungguh melakukan amal shaleh. Namun jika mereka telah melakukannya lalu terdapat kekhawatiran pada diri mereka, apakah amalan mereka diterima atau tidak”.
(Ibnu Rajab (w.795 H), Lathàif Al-Ma’àrif, hal. 368-369).

Karena itu berupaya lah menyempurnakan dan lakukan dengan ikhlas Lillaahi Ta’ala.

اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِصِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَالْعَمَلِ بِوَظَائِفِ دِيْنِكَ الْقَوِيْمِ وَاجْعَلْهُمْ هُدَاةً مُهْتَدِيْنَ بِرَ حْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
Ya Allah, bimbinglah mereka ke jalan-Mu yang lurus, agar bekerja demi agama-Mu yang benar, jadikan mereka teladan yang mendapat petunjuk-Mu, dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.

Aamiin ya Mujibas Saailiin

Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat, sabar, ikhlas, bersyukur serta istiqamah dalam ketaatan
Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Wassalam BuyaHMA Buya Masoed Abidin bin Zainal Abidin bin Abdul Jabbar

AKHIRI RAMADHAN DENGAN SEMPURNA

AKHIRI RAMADHAN DENGAN YANG TERBAIK
Al-Hàfizh Ibnu Rajab mengatakan,
يا عباد الله إن شهر رمضان قد عزم على الرحيل ولم يبق منه إِلّا قليل فمن منكم أحسن فيه فعليه التمام ومن فرط فليختمه بالحسنى
Wahai para hamba Allah, sungguh bulan Ramadhan ini akan segera pergi dan tidaklah tersisa waktunya kecuali sedikit. Karena itu, siapa saja yang telah beramal baik di dalamnya hendaklah dia menyempurnakan nya dan siapa saja yang telah menyia- nyiakannya hendaklah ia mengakhirinya dengan yang terbaik.”
(Lathàiful Al-Ma’àrif, hal. 486)

MENYEHAT KAN HATI,  SUKA MEMAAFKAN, MERAIH REDHA ALLAH, MENINGKAT KAN DERAJAT DIRI DISISI ALLAH, serta DOANYA AKAN DI IJABAH ALLAH sebagaimana DOA ORANG YANG TERANIAYA tidak akan pernah ditolak

SEGERA KEJAR TAUBAT KEPADA ALLAH.
وَتُوبُوا إِلَى اللهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤ…ْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
(QS. An-Nur: 31).

Allah Berfirman ;
Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni- murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahan mu dan memasukkan mu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang bersamanya.”
(QS. At-Tahrim: 8).


“Ya Allah, anugerahi kami Rezki Duniawi yang  Halal dan Rezki Ukhrawi yang Barakah .. cerahkan hati pikiran kami  dengan hiasan budi pekerti luhur.. kuatkan jasmani kami dengan sehat  walfiat .. berikan kami perlindungan MU yang sempurna.” ….. 
Amin  ya Rabbal Alamin.
Semoga Allah kabulkan …
Aamiin

Diriwayatkan dari Abdullah bin Masud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ; “Jauhilah dosa-dosa kecil karena bila berkumpul pada seseorang akan menghancurkan dirinya.”
(HR.Ahmad).

Karenanya, bila seorang menganggap remeh dosa-dosa kecil maka imannya sudah terkontaminasi dan hilanglah kewibawaannya karena selalu menganggap kecil segala sesuatunya. (Faidhul Qadir juz III hal 127)

Ternyata PUASA itu
BUKAN hanya menahan lapar dan haus saja. Jika HANYA menahan lapar dan haus, maka rasanya banyak orang yang bisa. Tapi lebih dari itu ….
Puasa adalah bulan pendidikan selama 1 bulan penuh agar kita tidak melakukan apapun yang dilarang oleh ALLAH …. Agar kita selesai 1 bulan melalui pendidikan Ramadhan, dapat 11 bulan berikut nya MENAHAN HAWA NAFSU yang dilarang oleh ALLAH … Maka INSYAALLAH selesai Ramadhan, kita meningkat dari orang yang BERIMAN menjadi orang yang BERTAQWA …… Sesungguhnya puasa itu HANYA WAJIB untuk orang yang BERIMAN saja, agar dia meningkat menjadi BERTAQWA. (AlQuran Surat Al Baqarah ayat 183).

“ Ya Allah, cintakanlah kami pada Iman dan biarkanlah iman itu menghias hati kami, tanamkan lah kebencian pada diri kami terhadap perbuatan kufur, fasiq, maksiyat dan durhaka, serta masukkanlah kami kedalam golongan orang orang yang mendapat petunjuk (rasyidin). Ya Allah, lindungilah aku dari azab-MU di hari Engkau kelak membangkit kan hamba- hamba-MU.
Ya Allah, anugerahkanlah surga kepadaku tanpa hisab.”

JANGAN BERHENTI BERDOA.
Bismillahirahmaanirrahiim, Alhamdu Lillahi Rabbil-‘alamin, Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidina Muhammad shallallahu alaihi wassalam, wa ala aalihi wa ashhaabihi ajmaiin.
Ya Allah, tiada sesuatu yang tersembunyi dimata-Mu, Engkau Maha Tahu betapa banyaknya dosa yang telah kami perbuat kepada-Mu.
Ya Rahmaan ya Rahiim, kami mohon ampunilah seluruh dosa-dosa kami, dosa-besar dosa-kecil, yang sengaja maupun tidak sengaja, yang terang-terangan maupun yang kami sembunyikan selama ini, yang lalu-lalu bahkan yang akan datang, dari mulai aqil baligh hingga akhir hayat kami.
Ya Rahmaan ya Rahiim, ampunilah dosa-dosa ayah ibu kami, sayangilah ayah ibu kami dengan rahmat-Mu sebagaimana ayah ibu kami menyayangi kami, demikian pula guru-guru kami yang telah membimbing kami mengenal-Mu, kakek nenek kami, suami kami, istri kami, kakak adik kami, anak-anak cucu keturunan kami.
Ya Allah ampuni pula semua jamaah dan seluruh orang-orang yg kami cintai, kaum muslimiin dan muslimaat baik yg masih hidup apalagi yg telah wafat …
Aamiin ya Rabbal ‘Aalamiin.

KAMI BERMOHON KEPADA ALLAAH YANG MAHA KUASA.
Ya Allah, segala puji bagiMu .. syukur kami di pagi indah ini .. kepada Engkau Pencurah segala nikmat, kami ucapkan tasbih dan tahmid kepada MU ..”

PERSIAPAN RAMADHAN SEJAK BULAN SYA’BAN.

PERSIAPAN RAMADHAN MULAI BULAN SYA’BAN.
Imàm Ibnu Rajab Al-Hambalî Rahimahullàh berkata,
ولما كان شعبان كالمقدمة لرمضان شرع فيه ما يشرع في رمضان من الصيام وقراءة القرآن ليحصل التأهب لتلقي رمضان وترتاض النفوس بذلك على طاعة الرحمن.
Bulan Sya’ban adalah bagaikan muqaddimah untuk Ramadhan. Maka disyariatkan padanya apa yang disyariatkan pada bulan Ramadhan berupa puasa dan membaca Alqur’an.. agar jiwa kita siap saat menyongsong Ramadhan, dan terbiasa untuk mentaati Ar-Rahmàn.”
(Ibn Rajab Al-Hambalî, Lathàiful Ma’àrif, hal. 196).

Selalulah menjaga istighfar memohon keampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Bulan Ramadhan adalah SYAHRUL MAGHFIRAH (Bulan Keampunan!) .... Jangan dilalaikan beribadah dan membanyakkan amal kebaikan serta BERDOA memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala semata-mata.

ALLAH SUBHANAHU WATA’ALA GEMBIRA ATAS TAUBAT HAMBA NYA.
وعن أبي حمزةَ أنسِ بنِ مالكٍ الأنصاريِّ- خادِمِ رسولِ الله صلى الله عليه وسلم رضي الله عنه- قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: ((للهُ أفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرهِ وقد أضلَّهُ في أرضٍ فَلاةٍ)). مُتَّفَقٌ عليه.
وفي رواية لمُسْلمٍ: ((للهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوبَةِ عَبْدِهِ حِينَ يتوبُ إِلَيْهِ مِنْ أَحَدِكُمْ كَانَ عَلَى رَاحِلَتهِ بأرضٍ فَلاةٍ، فَانْفَلَتَتْ مِنْهُ وَعَلَيْهَا طَعَامُهُ وَشَرَابهُ فأَيِسَ مِنْهَا، فَأَتى شَجَرَةً فاضطَجَعَ في ظِلِّهَا وقد أيِسَ مِنْ رَاحلَتهِ، فَبَينَما هُوَ كَذَلِكَ إِذْ هُوَ بِها قائِمَةً عِندَهُ، فَأَخَذَ بِخِطامِهَا، ثُمَّ قَالَ مِنْ شِدَّةِ الفَرَحِ: اللَّهُمَّ أنْتَ عَبدِي وأنا رَبُّكَ! أَخْطَأَ مِنْ شِدَّةِ الفَرَحِ)).
“Dari Abu Hamzah yaitu Anas bin Malik al-Anshari Radhiallahu ‘anhum, pelayan Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam katanya: Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Bersabda:
Niscayalah Allah itu lebih gembira dengan taubat hambaNya daripada gembiranya seseorang yang jatuh di atas untanya dan oleh Allah ia disesatkan di suatu tanah yang luas.”
(Muttafaq ‘alaih).

Dalam riwayat Muslim disebutkan :
Niscayalah Allah lebih gembira dengan taubat hambaNya ketika ia bertaubat kepadaNya daripada gembiranya seseorang dari engkau semua yang berada di atas kendaraannya.”
✓. Yang dimaksud ialah untanya.
✓. Dan berada di suatu tanah yang luas,
✓. Lalu kenderaannya (untanya) itu menyingkir darinya, sedangkan di situ ada makanan dan minuman untuk untanya.
✓. Orang tadi lalu berputus-asa.
✓. Kemudian ia mendatangi sebuah pohon terus tidur berbaring di bawah naungannya, sedang hatinya sudah berputus asa sama sekali dari kenderaannya tersebut.
✓. Tiba-tiba di kala itu, kenderaannya nampak berdiri di sisinya, lalu ia mengambil ikatan nya.
✓. Oleh sebab sangat gembira nya maka ia berkata :
Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah TuhanMu.
Ia menjadi salah dalam ucapannya karena amat gembiranya.”

Pelajaran yang bisa diambil dari hadist ini :
(1). KECINTAAN ALLAH SUBHANAHU WATA’ALA TERHADAP HAMBA YANG BERTAUBAT.
(2). ALLAH TA’ALA GEMBIRA DI KALA MENGETAHUI HAMBANYA BERTAUBAT.
Sungguh yang dikatakan karena gembiranya, telah salah ucaoan, maka tidak dianggap dosa dengannya.
(3). KEBERKAHAN ADA KARENA PASRAH TERHADAP URUSAN ALLAH SUBHANAHU WATA’ALA.

Tema berkaitan dengan Al-Quran :
1). HARUS PUNYA RAJA’ (HARAPAN) SUPAYA TIDAK PUTUS ASA.
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
[Surat An-Nur : 31]

2). TAUBAT NASUHA.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا.
Wahai orang- orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni- murninya).”
[Surat At-Tahrim : 8].

WAKTU MUSTAJAB BERDO’A BA’DA ASHAR dan MEMBACA DZIKIR PETANG …. Doa yang ما شاء الله luar biasa …..

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
اَلْحَمْدُلِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ

اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ، عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ، عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، وَمَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَسْأَلُكَ مِمَّا سَأَلَكَ بِهِ مُحَمَّدٌ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِمَّا تَعَوَّذَ بِهِ مُحَمَّدٌ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، وَمَا قَضَيْتَ لِيْ مِنْ قَضَاءٍ فَاجْعَلْ عَاقِبَتَهُ رُشْدًا
(رواه الحاكم، وصححه الألباني)
ALLAHUMMA INNII AS ALUKA MINAL KHAIRI KULLIHI, ‘AAJILIHI WA AAJILIHI, MAA ‘ALIMTU MINHU WA MAA LAM A’LAM, WA A’UUDZU BIKA MINASY SYARRI KULLIHI, ‘AAJILIHI WA AAJILIHI, WA MAA ‘ALIMTU MINHU WA MAA LAM A’LAM, WA AS ALUKAL JANNATA WA MAA QARRABA ILAIHAA MIN QAULIN AU ‘AMALIN, WA A’UUDZU BIKA MINANNAARI WA MAA QARRABA ILAIHAA MIN QAULIN AU ‘AMALIN, WA AS ALUKA MIMMAA SA-ALAKA BIHI MUHAMMADUN ﷺ, WA A’UUDZU BIKA MIMMAA TA’AWWADZA BIHI MUHAMMADUN ﷺ, WA MAA QADHAITA LII MIN QADHAAIN FAJ’AL ‘AAQIBATAHUU RUSYDAA …..

Artinya :
“Ya اللَّه, aku meminta seluruh kebaikan, baik yang cepat maupun yang lambat, yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui dan aku berlindung dari seluruh keburukan, yang cepat maupun yang lambat, yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui …. Dan aku meminta surga dan yang mendekatkan kepadanya dari perkataan atau perbuatan dan aku berlindung dari neraka dan yang mendekatkan kepadanya dari perkataan atau perbuatan ….. Dan aku meminta segala sesuatu yang diminta oleh Nabi Muhammad ﷺ dan berlindung dari segala yang diminta perlindungannya oleh Nabi Muhammad ﷺ. Dan apapun yang Engkau takdirkan untukku, maka jadikanlah kebaikan pada akhirnya.”
[HR.Hakim dan di shahihkan Syeikh Albani] …… Semoga kita semua bisa menghafal dan membacanya dimanapun juga …….. آميــــــن

SYA’BAN, BULAN DIANGKATNYA AMAL
Usàmah bin Zaid bertanya kepada Nabi, “Ya Rasûlullàh, aku tidak melihat engkau sering berpuasa dalam satu bulan kecuali di bulan Sya’ban?”
Beliau Shallallàhu ‘alaihiwa sallam menjawab,
ذلك شهر يغفل الناس عنه بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين ، فأحب أن يرفع عملي وأنا صائم
“Ini adalah bulan yang banyak dilalaikan orang, terletak antara Rajab dan Ramadhan. Padahal Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal kepada Tuhan yang mengatur semesta alam. Aku ingin, saat amalku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa.
(HR. An-Nasài, no. 2329)

AMALAN MANUSIA DALAM SATU TAHUN, DIANGKAT PADA BULAN SYA’BAN
Imàm Ibnul Qayyim Rahimahullàh berkata,
عمل العام يرفع في شعبان ؛ كما أخبر به الصادق المصدوق ويعرض عمل الأسبوع يوم الاثنين والخميس ، وعمل اليوم يرفع في آخره قبل الليل ، وعمل الليل في آخره قبل النهار . فهذا الرفع في اليوم والليلة أخص من الرفع في العام ، وإذا انقضى الأجل رفع عمل العمر كله وطويت صحيفة العمل
Amalan manusia dalam satu tahun, diangkat pada bulan Sya’ban. Sebagaimana dikabarkan oleh As-Shàdiqul Mashdûq (Orang yang jujur lagi dibenarkan, yakni Rasûlullàh Shallallàhu ‘alaihi wa sallam) bahwa Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal.” (Hasyiyah Ibnul Qayyim ‘Alà As-Sunan Abî Dâwûd, 12/313)

BULAN SYA’BAN SAATNYA MENYIRAM TANAMAN
Abû Bakr Al-Balkhî berkata,
شهر رجب شهر الزرع ، وشهر شعبان شهر سقي الزرع ، وشهر رمضان شهر حصاد الزرع .
“Bulan Rajab saatnya menanam. Bulan Sya’bansaatnya menyiram tanaman dan Bulan Ramadhan saatnya menuai hasil.
(‘Alî bin Naif Asy-Syuhûd, Mausû’ah al-Khithab wad Durûs ar-Ramadhàniyyah, 59/4)

SYA’BAN, BULANNYA PARA PEMBACA AL-QUR’AN
Salàmah bin Kahîl berkata,
كَانَ يُقاَلُ شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ القُرَّاءِ
Dahulu Bulan Sya’ban disebut pula dengan Bulan Para Qurrà’ (Pembaca Al-Qur’an).
(‘Alî bin Naif Asy-Syuhûd, Mausû’ah al-Khithab wad Durûs ar-Ramadhàniyyah, 59/6).

BULAN SYA’BAN, SAATNYA MENYIBUKKAN DIRI DENGAN AL-QUR’AN
وكان عمرو بن قيس إذا دخل شهر شعبان أغلق حانوته وتفرغ لقراءة القرآن .
Amr bin Qais ketika memasuki bulan Sya’ban, beliau menutup tokonya dan lebih menyibukkan diri dengan Al-Qur’an.”
(‘Alî bin Naif Asy-Syuhûd, Mausû’ah al-Khithab wad Durûs ar-Ramadhàniyyah, 59/6)

PERBANYAK PUASA SUNNAH DI BULAN SYA’BAN
Ummul Mu’minîn, A’isyah Radhiyallàhu ‘anhà,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ . فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ
Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasûlullàh Shallallàhu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat Beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban.
(HR. Al-Bukhàrî, no. 1969 dan Muslim, no. 1156).

BAYAR UTANG PUASA SEBELUM MASUK BULAN RAMADHAN
Abû Salàmah Radhiyallàhu ‘anhu mendengar ‘Aisyah Radhiyallàhu ‘anhà berkata,
كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ
Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Sya’ban.
(HR. Al-Bukhàrî, no. 1950; Muslim, no. 1146).

PUASA SYA’BAN SEPERTI SHALAT SUNNAH RAWATIB
Syaikh Ibnu Utsaimîn Rahimahullàh berkata,
صوم ⁩ شعبان مثل السنن الرواتب بالنسبة للصلوات المكتوبة، ويكون كأنه تقدمة لشهر رمضان، أي كأنه راتبة لشهر رمضان، ولذلك سُن الصيام في شهر شعبان.
Puasa Sya’ban seperti shalat sunah rawatib terhadap shalat fardhu; seakan-akan ia sebagai muqaddimah bagi Bulan Ramadhan yakni seperti sunnah rawatib bagi bulan Ramadhan. Oleh karena itu, disunah kan berpuasa di Bulan Sya’ban.
(Syeikh Al-‘Utsaimîn, Fatàwà Arkàn Al-Islàm, hal. 491)

JANGAN SOMBONG DAN ANGKUH.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyeritakan dalam Wahyu NYA bahwa Iblis terusir dari surga karena sombong.
Maka,  kita yang amat bercita2 ingin masuk surga mestilah menjauhi sifat sombong ini.

Hadits Rasulullah ﷺ
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه عَن النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ، قَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا، وَنَعْلُهُ حَسَنَةً، قَالَ: إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ . [رواه مسلم والترمذي وأبو داود وابن ماجه وأحمد ]
“Dari Abdullah bin Mas’ud ra,  dari Nabi ﷺ  bersabda: “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun sebesar dzarrah.”
Ada seseorang yang bertanya: “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?”
Beliau ﷺ  menjawab: “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.”
(HR. Muslim no. 91).

Adanya kesombongan sebesar dzarrah (sekecil apapun) dalam hati menyebabkan seseorang terhalang masuk surga.
Yang dimaksud dengan kesombongan adalah menolak kebenaran dari Allah Ta’ala dan dari Rasulullah ﷺ. dalam bentuk perbuatan, karena mulut dan hati serta perbuatan tidak hendak mentaati apapun.

Kesombongan karena memandang rendah yang menyampaikan kebenaran, sehingga apapun yang disampaikan  dipandang sebelah mata, karena merasa diri paling benar.

Pakaian baru, kendaraan baru, jabatan dan seluruh kekayaan yang diniatkan untuk ketaatan ibadah, In-syaa-Allaah tidak termasuk kategori kesombongan.

KESIMPULANNYA ;
Kesombongan adalah sifat warisan iblis yang pasti menjadi penghalang seseorang masuk surga.
    Maka, menjauh lah dari sifat sombong dan selalu mengingatkan kepada yang lainnya. Wallahu a’lamu bis – Shawwaab…

  Semoga kita semua beserta keluarga selalu dalam keadaan sehat penuh keberkahan dan dalam limpahan Hidayah dari Allah Ta’ala serta diberi kemampuan istiqamah dalam keta‘atan,
آمِيّن آمِيّنْ آمِــــــــــيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِــــــــــيْنَ َ
آمينَ يَا مُجِيبَ السَّائِلِينَ

Moga bermanfaat. Wassalamu ‘alaiykum. Buya HMA Majo Kayo, Buya Masoed Abidin bin Zainal Abidin bin Abdul Jabbar.

KEKHAWTIRAN RASÛLULLÀH

ENAM PERKARA DIKHAWATIRKAN RASÛLULLÀH
Rasûlullàh Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَخَافُ عَلَيْكُمْ سِتًّا: إِمَارَةُ السُّفَهَاءِ، وَسَفْكُ الدِّمَاءِ، وَبَيْعُ الْحُكْمِ، وَقَطِيعَةُ الرَّحِمِ، وَنَشْوٌ يَتَّخِذُونَ الْقُرْآنَ مَزَامِيرَ، وَكَثْرَةُ الشُّرَطِ
Aku khawatir atas kalian enam perkara :
(1) Pemimpin bodoh,
(2) Penumpahan darah, (3) Jual-beli hukum,
(4) Pemutusan silaturahim,
(5) Seseorang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai nyanyian, dan
(6) Banyaknya Ajudan (untuk penguasa zhalim)”.
[HR. Ath-Thabarànî (“Shahîh” Al Mu’jam Al-Kabîr, 18/57 no 105);].

JADILAH PENYINTA KEBAIKAN DIMANAPUN, DAN SITUASI APAPUN. Karena kebaikan akan mendapat kan balasan kebaikan juga.
هل جزاء الإحسان إلا الإحسان
(Qs Ar-Rahman 55:60.)

PERHATIKAN LAH SUNGGUH SABDA RASULULLAH Shallallahu alaiyhi wa Sallam ; أَبُو مَسْعُودٍ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوَّةِ الْأُولَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِي فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ “.(رواه البخاري) “Abu Mas’ud ra berkata, Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya yang masih dijumpai oleh orang-orang dari perkataan kenabian terdahulu adalah: ‘JIKA ENGKAU TIDAK MALU, BERBUATLAH SESUKAMU’.” (HR. Bukhari)

Menghindarlah dari lingkungan Penyinta Kejahatan karena akibat setiap kejahatan akan kembali pada pelakunya
وعليها مااكتسبت
“dan terhadapnya ada (pula) suatu siksa atas (kejahatan) yang diperbuatnya.”
(Qs Al-Baqarah 2:286.[2/2 05.23]

KUAT DAN AMANAH, MUTLAK DIMILIKI PEMIMPIN PILIHAN
Syaikhul Islàm Ibn Taimiyyah berkata,
وينبغي أن يعرف الأصلح في كل منصب فإن الولاية لها ركنان : القوة والأمانة
Selayaknya untuk diketahui siapakah orang yang paling layak untuk posisi setiap jabatan. Karena kepemimpinan yang ideal, itu memiliki dua sifat dasar: kuat (mampu) dan amanah.
[Ahmad bin Abdul Halîm, (Majmû’ Al-Fatàwà, Dàrul Wafà’, 2005, 28/253);]

BERLINDUNG KEPADA ALLAH DARI PEMIMPIN KEKANAK-KANAKAN
اللهم إني أعوذبك من إمارةِ الصبيان والسفهاء
“Yà Allah, sungguh kami berlindung kepada-Mu dari pemimpin yang kekanak-kanakan dan dari pemimpin yang bodoh.”
[(Shahîh Al-Adab Al-Mufrad, 47/66);]

FA SHABRUN JAMILUN … SABAR YANG JOMBANG DAN INDAH

DIBALIK KETIDAKTAHUAN TERSEDIA  JAWABAN ALLAH AMAT MENAKJUBKAN ..


Nabi NUH belum tahu Banjir akan datang ketika ia diperintah Allah untuk membuat Kapal dan seketika itu dia ditertawai oleh Kaumnya ….

Nabi IBRAHIM belum tahu akan tersedia Domba ketika Pisau nyaris memenggal ISMAIL Buah hatinya, dan ISMAIL juga tidak tahu bahwa pisau tidak akan mempan menyembelih lehernya …

Nabi MUSA belum tahu Laut terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya.

Yang Mereka Tahu adalah bahwa Mereka harus Patuh pada Perintah ALLAH dan tanpa berhenti Berharap
yang Terbaik kepada Allah .. TAWAKKALU ‘ALA ALLAH ..

Ternyata dibalik KETIDAKTAHUAN itu, ALLAH telah siapkan rencana Allah yang menakjubkan .. SUBHANALLAH ..

SERINGKALI Allah Berkehendak di-detik detik terakhir dalam pengharapan dan ketaatan hamba hamba NYA.

Jangan kita berkecil hati saat belum ada jawaban doa kita …
Karena kadang Allah mencintai kita dengan cara2 yang kita tidak duga dan kita tidak suka ..

Ingatlah .. bahwa ..
Allah memberikan apa yg kita perlu kan, bukan apa yg kita Inginkan…!!!

Lakukan bagian tugas kita saja dalam hidup ini dan biarkan Allah mengerjakan bagian wewenang NYA ..

SELALULAH BERBAIK SANGKA KEPADA ALLAH AZZA WA JALLA … !!!


Tetap lah semangat meski dalam kesederhanaan yang di anugerahkan Allah kepada kita.

Salam Bahagia untuk kita semua dan selalulah tersenyum dalam menjelajahi kehidupan ini ..

RENUNGKANLAH BERAPA BANYAK WAKTU KITA YANG TELAH TERBUANG PERCUMA …???
Karena itu ;
Tunaikan lah Shalat yang  hanya akan menghabiskan waktu sekitar sepuluh menit saja. Jangan dilalaikan ..
Kalau lalai nanti kita akan berada di neraka selamanya.


Dalam Jenazah mu, Hanya keluargamu saja yg mengurusi.

Dalam Kubur hanya kita sendirian yang tinggal di dalamnya ..

Jangan anggap Aneh kenyataan ini..

Sebab memang seperti ini lah kenyataan Hidup..

Pada Hakikat nya :
“Tidak ada yang dapat memberi kan kemanfaatan bagi mu kecuali Shalat mu”

Duduk sejenak setelah salam dari shalat yang telah di wajibkan adalah waktu yg paling mulia sebab pada waktu itu Turun Rahmat Allah Azza wa Jalla.

Jangan tergesa-gesa berdiri,
Bacalah Istighfar,
Bertasbih lah,
Baca ayat Al Qur’an dan jangan Lupa bahwa sesungguhnya kita sedang berada dalam jamuan dzat yang Maha Rahman Azza wa Jalla.
فإذا فرغت فانصب والى ربك فارغب 
Apabila kita telah selesai shalat, kerjakanlah pekerjaan lainnya dengan bersungguh-sungguh dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya berserah diri ..

NASHEHAT KUBUR UNTUK KITA SEMUA SEBELUM MASUK KEDALAMNYA …

(1). Aku adalah tempat yang paling gelap di antara yang gelap, maka terangilah aku dengan TAHAJUD
(2). Aku adalah tempat yang paling sempit, maka luaskan lah aku dengan ber SILATURAHMI ..
(3). Aku adalah tempat yang paling sepi maka ramaikan lah aku dengan perbanyak baca AL-QUR’AN.
(4). Aku adalah tempatnya binatang2 yang menjijikan maka racunilah ia dengan Amal SHADAQAH,
(5). Aku yg menjepitmu hingga hancur  bilamana tidak Shalat, bebaskan jepitan itu dengan SHALAT
(6). Aku adalah tempat utk merendammu dengan cairan yang sangat amat sakit, bebaskan rendaman itu dengan sering PUASA …
(7). Aku adalah tempat Munkar & Nakir bertanya. Maka Persiapkanlah jawaban mu dengan perbanyak mengucapkan Kalimat “LAILAHAILALLAH”..

SYAITHAN TERUS  MEMBISIK KAN KEENGGANAN. INGATLAH  SYAITHAN ITU MUSUH UTAMA.

SEKECIL apapun amal ibadah, Allah SWT akan menghargai nya dengan pahala PULUHAN kali lipat…

Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang yang bertaqwa,, aamiin…

Tetaplah Percaya ...
Tetaplah Berdoa ...
Tetaplah Setia ...
Tetaplah meraih Ridha NYA Aamiin …

Dalam Keadaan susah hanya ada SATU TEMAN tempat mengadu semua beban derita yakni
ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA  ….

YĀ AYYUHALLAŻĪNA ĀMANUTTAQULLĀHA WA KỤNỤ MA’AṢ – ṢĀDIQĪN
”Wahai orang-orang yang beriman, bertakwa lah kepada Allah dan bersamalah kamu dengan orang- orang yang benar.”   (QS. At-Taubah 9: Ayat 119)

Engkau menghendaki kami bergaul dengan orang² yang benar. Bukan para penipu, pendusta, pengingkar janji, dan orang² yang mengkhianati amanah. Engkau Maha Tahu, bahwa pergaulan kami dengan mereka tidak sehat.  Besar potensi dan kemungkinan kami tertular berbagai penyakit hati tersebut.

Ya Allah ya Rabbanaa, kami sadari tiap perintah dan larangan Mu mengandung banyak hikmah dan manfaat buat kami.         

Semuanya demi kepentingan kami. Engkau tak mengambil sedikit pun manfaat dari perintah dan laranganMu.   Bahkan tak secuil pun Engkau berkepentingan dengan ibadah dan pengabdian kami kepadaMu. Karena Engkau Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

Ya Allah ya Rabb, Engkau perintahkan kami untuk bertakwa kepadaMu.   Engkau juga perintah kan kami untuk tetap bersama orang² yang benar.  Sami’na wa atha’na. Kami mendengar dan kami taat ya Allah.

TAAT PEMERINTAH SEBAB MASUK SURGA
Abû Umàmah Shuday bin ‘Ajlan Al Bahili Radhiyallâhu anhu mendengar Rasûlullàh Shallallâhu ‘alaihi wa sallam berkhutbah pada Haji Wada’,
اتَّقُوا اللَّهَ رَبَّكُمْ وَصَلُّوا خَمْسَكُمْ وَصُومُوا شَهْرَكُمْ وَأَدُّوا زَكَاةَ أَمْوَالِكُمْ وَأَطِيعُوا ذَا أَمْرِكُمْ تَدْخُلُوا جَنَّةَ رَبِّكُمْ
“Bertakwalah pada Allah Rabb kalian, laksanakanlah shalat limat waktu, berpuasa di Bulan Ramadhan, tunaikanlah zakat dari harta kalian, taatilah penguasa yang mengatur urusan kalian, maka kalian akan memasuki Surga Rabb kalian.
(HR. At-Tirmidzî no. 616 dan Ahmad 5: 262

Ya Allah ya Rabbanaa, bantu kami agar tetap istiqamah di jalan Mu yang lurus.  Jangan biarkan kami menyimpang walau sedikit dan sesaat. Segera kembalikan kami ke jalan Mu yang lurus ketika kami mulai menyimpang. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan doa dan harapan. Aamiin ya Rabbal Alamiin.

Mari Kita dzikir ingat اَللّهُ …

Subhanallah, Walhamdu Lillah Wa La ILaha illa Allah wa Allahu-Akbar wa la haula wa la quwata illa billahil aliyil adzim

Sampaikanlah semoga akan membuat beribu-ribu manusia berzikir kepada Allah SWT
آمِّيْنَ آمِّيْنَ آمِّيْنَ يَا رَبَّ

Wallahualam bis Shawaab
Wassalamu ‘alaiykum
Buya Hma Majo Kayo
Buya MAbidin Jabbar
Buya Masoed Abidin
Buya Masoed Abidin

SHALAT MENGHAPUS DOSA

Sabda Rasulullah Shallallahu alaiyhi wa Sallam;
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ؟ قَالُوا: لاَ يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا. قَالَ: فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا.
Dari Abu Hurairah : Bahwa dia mendengar *Rasulullah saw bersabda :
Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai di depan pintu rumah salah seorang dari kalian, lalu dia mandi lima kali setiap hari, apakah menurut kalian masih akan ada kotoran yang tersisa padanya? “
Mereka (para sahabat) menjawab : “Tidak akan ada yang tersisa dari kotoran padanya.”
Maka beliau Rasulullah bersabda :
Seperti itu pula dengan shalat lima waktu, dengannya Allah akan menghapus dosa. “
(Shahih Imam Bukhari : 497).
Rasulullah saw memberi perumpaan shalat 5 kali sehari seperti mandi 5 kali sehari.
Jika mandi menghilangkan kotoran dari badan, maka shalat menghapus dosa seorang muslim.

SYAITAN PUN MENANGIS KARENA SUJUD TILAWAH.
✔️ Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan disebabkan adanya bacaan Al-Qur’an, yaitu BACAAN AYAT-AYAT SAJADAH.

✔️ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﺫَﺍ ﻗَﺮَﺃَ ﺍﺑْﻦُ ﺁﺩَﻡَ ﺍﻟﺴَّﺠْﺪَﺓَ ﻓَﺴَﺠَﺪَ ﺍﻋْﺘَﺰَﻝَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﻳَﺒْﻜِﻰ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻳَﺎ ﻭَﻳْﻠَﻪُ – ﻭَﻓِﻰ ﺭِﻭَﺍﻳَﺔِ ﺃَﺑِﻰ ﻛُﺮَﻳْﺐٍ ﻳَﺎ ﻭَﻳْﻠِﻰ – ﺃُﻣِﺮَ ﺍﺑْﻦُ ﺁﺩَﻡَ ﺑِﺎﻟﺴُّﺠُﻮﺩِ ﻓَﺴَﺠَﺪَ ﻓَﻠَﻪُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔُ ﻭَﺃُﻣِﺮْﺕُ ﺑِﺎﻟﺴُّﺠُﻮﺩِ ﻓَﺄَﺑَﻴْﺖُ ﻓَﻠِﻰَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ
Jika anak Adam membaca ayat sajadah, lalu dia sujud, maka setan akan menjauhi nya sambil menangis.”

SETAN PUN AKAN BERKATA-KATA:
Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas mendapatkan neraka.”
(HR. Muslim).

Wassalam BuyaHMA

BERDOALAH UNTUK UMAT YANG TERUSIR DI TANAHNYA SENDIRI.

DOA YANG SANGAT BAGUS UNTUK DIAMALKAN.
Rasulullah ﷺ mengajarkannya kepada istri beliau, sayyidah Aisyah Radhiyallahu ‘anha, untuk diamalkan.
Dari Ummul Mukminin, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah ﷺ mengajarkan doa berikut ini;
اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ بِهِ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ ، اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الجَنَّةَ وَمَا قرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَولٍ أَوْ عَمَلٍ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ ، وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِي خَيْرًا.
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu semua kebaikan yang disegerakan maupun yang ditunda, apa yang aku ketahui maupun tidak aku ketahui. Aku berlindung kepada-Mu dari semua keburukan, baik yang disegerakan maupun yang ditunda, yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu dari kebaikan apa yang diminta oleh hamba dan Nabi-Mu Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari apa yang diminta perlindungan oleh hamba dan nabi-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan maupun perbuatan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan apa yang mendekat kan kepadanya baik berupa ucapan atau perbuatan. Dan aku memohon kepada-Mu semua takdir yang Engkau tentukan baik untukku.”
(HR. Ibnu Majah, no. 3846 dan Ahmad, 6: 133. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih).

BERDO’A ADALAH PERINTAH ALLAH.
Allah Subhànahû wa Ta’àlà berfirman :
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat.
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
(QS. Al-Baqarah: 186).

DO’A ITU, PEREDAM MURKA ALLAH
Nabi Shallallàhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللَّهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ
“Siapa saja yang tidak meminta pada Allah, maka Allah akan murka padanya.” (HR. At-Tirmidzî no. 3373)

DO’A KITA PASTI DITERIMA SELAGI KITA TIDAK TERGESA-GESA.
Nabi Shallallàhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا يَزَالُ يُسْتَجابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بإثم أو قَطِيعَةِ رَحِمٍ ما لم يستعجلْ ، قيل : يا رَسول الله ، ما الاستعجال ؟ قال : يقول : قد دعوتُ ، وقد دَعَوتُ فلم أرَ يستجيب لي ، فَيَسْتَحْسِرُ عند ذلك ، ويَدَعُ الدعاءَ
Do’a seorang hamba akan selalu dikabulkan selagi tidak memohon sesuatu yang berdosa atau pemutusan kerabat, atau tidak tergesa-gesa.” Mereka bertanya: “Apa yang dimaksud tergesa-gesa ?” Beliau menjawab : Dia berkata; Saya berdo’a berkali-kali tidak dikabulkan, lalu dia merasa menyesal kemudian meninggal kan do’a.”
(HR. Muslim, Kitàb Dzikir wa Du’à 4/87).

ORANG YANG PALING LEMAH ADALAH YANG TIDAK MAU BERDO’A
Nabi Shallallàhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَعْجَزُ النَّاسِ مَنْ عَجَزَ عَنِ الدُّعَاءِ وَأَبْخَلُهُمْ مَنْ بَخِلَ بِالسَّلاَمِ
Orang yang lemah adalah orang yang meninggalkan berdo’a dan orang yang paling bakhil adalah orang yang bakhil terhadap salam“.
(HR. Ath-Thabrànî, Al-Ausath. Syaikh Al-Albànî “Shahîh”, As-Silsilah Ash-Shahîhah, 2/152-153 no. 601).

JANGAN BIARKAN ORANG LAIN MEWARNAI HIDUPMU.
لا تدع غيرك يلوّن حياتك
فقد لا يحمل بيده سوى قلم أسود
“Jangan biarkan seseorang mewarnai kehidupanmu, karena bisa saja ia tidak memiliki apa-apa selain tinta hitam untuk mewarnaimu.”